Pasien Covid-19 yang Sembuh di Jawa Barat Dua Kali Lebih Banyak Dibanding yang Meninggal
Orang dalam pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlag 45.026 orang, sedangkan yang masih dipantau berjumlah 6.937 orang
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID- 19 Provinsi Jawa Barat, Hermansyah menyebut jumlah pasien COVID-19 yang sembuh di Jabar saat ini sudah lebih dari dua kali lipat jumlah pasien meninggal.
Hermansyah mengatakan jumlah lasien COVID-19 yang sembuh di Jabar adalah sebanyak 259 orang, Sabtu (16/5).
Sedangkan jumlah pasien meninggal berjumlah genap 100 orang.
Hal tersebut terungkap dalam Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar.
Kemudian, orang dalam pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlag 45.026 orang, sedangkan yang masih dipantau berjumlah 6.937 orang.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 7.212 pasien, sebanyak 2.565 pasien di antaranya masih diawasi.
Baca: Jane Shalimar Keguguran dan Merasa Bersalah kepada Suami, Janinnya Berumur 7 Minggu Dikubur di Tasik
"Dan mereka tentunya akan terus dimonitor oleh petugas," kata Hermansyah yang juga Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar ini di Gedung Sate, Sabtu (16/5).
Hermansyah mengungkap rasa syukurnya bahwa pola penthaheks yang telah dirintis terus memberikan dampak positif.
Contohnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Kamis (14/05) memperkenalkan dua alat test COVID-19 karya peneliti Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung.
Kedua alat tersebut yakni Rapid Test 2.0 dan Surface Placement Resonance (SPR).
Rapid Test 2.0 menurut Hermansyah, berbeda dengan RDT. Pada penemuan baru ini sampel yang diambil adalah lendir dahak dari tenggorokan hidung atau swab.
Ini berbeda dengan RDT yang mengambil sampel darah.
Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Jumat 15 Mei 2020: Libra Perhatikan Tekanan Darah, Leo Perbanyak Minum
Adapun akurasi Rapid Test 2.0 disebut mencapai 80 persen.
"Kemudian harganya pun lebih murah, sekitar Rp 120 ribuan. Dibandingkan RDT sekitar Rp 300 ribuan," katanya.