Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita di Balik Viralnya Rumah Bagus di Dairi Sumut yang Dilabeli 'Keluarga Miskin Penerima Bansos'

Rumah yang dihuni Bangun Lumban Gaol itu minim perabotan. Di ruang depan, tak ada apa-apa selain sepeda motor bebek Bangun Lumban Gaol.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan/Dohu Lase
Bangun Lumban Gaol (48) berdiri di teras rumahnya saat ditemui Tribun Medan baru-baru ini. Rumah Bangun menjadi sorotan, karena mendapat label keluarga miskin penerima bansos. 

TRIBUNNEWS.COM, DAIRI - Satu unit rumah di Desa Juma Siulok, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi menjadi perbincangan hangat netizen di media sosial (medsos) Facebook.

Rumah bergaya klasik kolonial, dengan ciri khas menggunakan pilar silinder dan kusen pintu/jendela melengkung ini ditempel label "keluarga miskin penerima bantuan sosial (Bansos)".

Potret rumah ini kemudian diunggah seorang warganet atas nama Dhian Tresya Purba (https://www.facebook.com/dhian.t.purba) ke sebuah grup Facebook (https://www.facebook.com/groups/157232524997217/permalink/55281624 8772174/) dan menjadi perbincangan.

Tribun Medan berhasil menemukan keberadaan rumah tersebut, Sabtu (2/5/2020) petang, dan bertemu penghuninya, Bangun Lumban Gaol (48).

Bangun Lumban Gaol (48) berdiri di teras rumahnya saat ditemui Tribun Medan baru-baru ini. Rumah Bangun menjadi sorotan, karena mendapat label keluarga miskin penerima bansos.
Bangun Lumban Gaol (48) berdiri di teras rumahnya saat ditemui Tribun Medan baru-baru ini. Rumah Bangun menjadi sorotan, karena mendapat label keluarga miskin penerima bansos. (Tribun Medan/Dohu Lase)

"Ayo, masuk," ujar Bangun Lumban Gaol, yang hari itu dalam balutan kaus oblong biru dan celana pendek jins.

Pantauan Tribun Medan, rumah yang dihuni Bangun Lumban Gaol itu minim perabotan.

Di ruang depan/tamu, tak ada apa-apa selain sepeda motor bebek Bangun Lumban Gaol.

Sementara, di ruang tengah, berisi meja, kursi, lemari, dan bingkai-bingkai foto.

Bangun Lumban Gaol menuturkan, rumah itu adalah peninggalan orang tuanya yang telah lama meninggal dunia.

Baca: Potret Bella Shofie Jalani Ramadan di Pulau Maluku, Promosikan Baju Lebaran dari Pinggir Pantai

Ia sebetulnya punya rumah sendiri.

Daripada rumah itu tak dihuni, ia membawa istri dan anaknya tinggal di situ.

"Orang tua kami sudah meninggal sekitar 10 tahun lalu. Kami anak-anaknya ada 10 bersaudara. Lima sudah meninggal, empat lagi merantau, tinggal saya yang di kampung," kata suami dari Boru Sihombing ini.

Ayah empat anak ini mengungkapkan, bentuk rumah warisan itu dahulu masih sangat sederhana.

Belakangan, rumah itu direnovasi secara patungan oleh saudara-saudaranya yang bertaraf ekonomi lebih baik, agar dapat menjadi tempat berkumpul keluarga besar.

"Salah satu saudara saya pernah kerja di perusahaan swasta. Karena sesuatu hal, dia di-PHK dan dapat pesangon yang besarannya lumayan, sehingga bisa merenovasi rumah ini," kata Bangun Lumban Gaol.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved