Kisah 4 Cewek LGBT Membunuh Sopir Lalu Merampas Mobil Taksi Online di Pangalengan
Seorang pria ditemukan tewas di hutan pinus pangalengan, 30 Maret 2020, oleh seorang remaja putri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi AM
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria ditemukan tewas di hutan pinus pangalengan, 30 Maret 2020, oleh seorang remaja putri baru berumur 15 tahun.
Setelah di telusuri korban adalah Samiyo Basuki Riyanto (60) seorang sopir taksi online.
Pria itu dibunuh lalu mobilnya dirampas.
Dari penyelidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap, terduga pelakunya adalah empat cewek penyuka sesama jenis.
Adapun keempat remaja yang menjadi tersangka pembunuhan tersebut dan kini sudah diamankan polresta Bandung, yakni ERS alias Iki (15), TGC alias Sela (19), AS alias Riska (20), dan KS alias Risma (18).
Baca: Peran BIN Dalam Penanganan Covid 19
Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banda Aceh, Kamis 30 April 2020 Lengkap dengan Niat Puasa
Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Semarang, Kamis 30 April 2020, Disertai Niat Puasa
Keempat remaja tersebut merupakan dua pasangan sesama jenis.
Kanit Resum Polresta Bandung, Iptu Bagus, menceritakan, setelah melakukan pembunuhan, mereka membawa mobil ke Bandung, menjual handphone korban senilai Rp 200 ribu dan digunakan untuk makan dan beli bensin.
"Mereka menuju jakarta melalui jalan Cikalong Wetan, di tengah perjalanan mobil itu nabrak, kemudian mobil itu ditinggal," katanya.
Mereka melanjutkan perjalanan, kata Agus, naik truk turun di Cikarang dan mereka naik elf ke rumah Sela.
"Barang bukti dibuang di rumah Sela. Mobil itu ditinggalin karena memang tujuannya bukan mengambil, tapi menghilangkan barang bukti saja," ujar Bagus.
Di rumah sela dijelaskan Bagus, mereka mengontak orang tua masing-masing, mereka dijemputlah oleh orang tua masing-masing.
"Keluarganya mereka belum tahu ada pembunuhan, tahunya mereka kabur. Karena satu hari tidak ada komunikasi," katanya.
Bagus mengaku, awalnya pihaknya menangkap di Jonggol dulu, ke rumah Riska, karena yang dikenali di CCTV adalah Riska.
"Dari Riska kemudian Sela, kemudian Risma, setelah itu baru si Iki terakhir. Iki ini otak pelaku peran utama dan masih di bawah umur," ucapnya.