Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Menengok Batik Toeli Laweyan Solo, Usaha Batik dengan Pekerja Tuna Rungu yang Produksi Masker Batik

Sebelumnya memproduksi batik, UMKM Batik Toeli di Solo kini memproduksi masker. UMKM Batik Toeli terletak di Laweyan.

Editor: Daryono
Tribunnews/istimewa
Masker produksi Batik Toeli Laweyan (Tribunnews/istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelumnya memproduksi batik, UMKM Batik Toeli di Solo kini memproduksi masker. 

UMKM Batik Toeli  terletak di Laweyan, kawasan yang dikenal dengan sentra industri batik.

Batik Toeli Laweyan diinisiasi oleh pemilik CV Mahkota Laweyan, Alpha Febela Priyatmono sejak pertengahan tahun 2019, lalu.

CV Mahkota Laweyan merupakan usaha yang bergerak dalam produksi pakaian batik.

Baca: VIRAL Seorang Laki-laki Duduk di Trotoar Cari Pekerjaan Kena Dampak Corona: Bingung Harus ke Mana

Dalam masa pandemi covid-19, Batik Toeli memproduksi masker dari kain batik.

"Saat kita melihat situasi wabah corona, kami berinisiatif membuat masker," uajr Manajer Produksi Batik Toeli, Muhammad Taufan Wicaksono kepada Tribunnews melalui telewicara video, Jumat (24/4/2020).

Pria yang akrab disapa Topan tersebut mengungkapkan, bahan batik untuk membuat masker berasal dari sisa produksi Batik Mahkota.

"Ini juga menjadi salah satu pelindung diri di masyarakat," ungkapnya.

Dalam sehari, target masing-masing pekerja mampu menghasilkan 20 potong.

Harga jual masker dari Batik Toeli ialah Rp 5 ribu rupiah per biji.

Batik Toeli Laweyan di Solo Jawa Tengah mempekerjakan para penyandang disabilitas tunarungu sebagai pegawainya.
Batik Toeli Laweyan di Solo Jawa Tengah mempekerjakan para penyandang disabilitas tunarungu sebagai pegawainya. (Tribunnews/ISTIMEWA)

Awal Mula Batik Toeli

Batik Toeli awalnya dibentuk saat CV Mahkota Laweyan memiliki pegawai yang menyandang tunarungu.

"Kemudian dikembangkanlah dan diangkat untuk memproduksi produk batik di Batik Toeli," ungkap Topan.

Saat ini, Batik Toeli baru memiliki tiga orang pekerja dengan kondisi tunarungu.

"Produk-produk yang dihasilkan ada kemeja, outer, dan pakaian lain," ujarnya.

Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Kakek Usia 99 Tahun Langsungkan Pernikahan di KUA Blora

 

Memasuki bulan Ramadan, Batik Toeli pun mencoba untuk mengembangkan produk pakaian muslim.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved