Ternyata Ini Latarbelakang Pria Ini Mengaku Jadi Korban Penculikan di Aceh Timur
KM juga mengaku bahwa dirinya sudah bertunangan dengan mas kawin 13 mayam namun baru memberikan dua mayam kepada tunangannya
Padahal, pada malam itu juga KM menemui Tengku Kudri, seorang teman lainnya di Langsa.
"Uang dari Wahyu itu diberikan ke Tengku Kudri. Dia bayar utang ke Tengku Kudri sebesar Rp 700.000," sebut Kasat Reskrim.
Malam itu, Wahyu menginap di mushala Bambu Runcing, di pusat Kota Langsa.
Semalam suntuk dia memikirkan jadwal pernikahan, namun ia belum memiliki uang untuk mahar.
Lalu, pada Senin, (16/3/2020), KM menaiki angkutan umum untuk pulang ke desanya.
Namun, dia batalkan pulang ke rumah dan turun di dekat jembatan Alue Nireh.
Di sanalah dia terpikir untuk merekayasa perampokan.
Seolah-olah dia dirampok, KM turun ke bawah jembatan dan berniat berguling-guling di lumpur agar bajunya kotor namun niat itu ditunda.
Malam itu dia menginap di Masjid Alue Nireh.
Baru pada Selasa, (17/3/2020), KM melancarkan aksinya bergulingan di lumpur.
Di sana dia melihat seutas tali lalu mengikat tangannya sendiri.
"Setelah itu dia baru teriak minta tolong. Warga mendengar teriakan KM dan membantunya lalu melapor ke polisi," sebut AKP Dwi.
Sejak awal, polisi mencurigai kasus itu hanya rekayasa.
Pasalnya, keterangan KM seringkali berbelit-belit.
Terakhir, KM mengakui merekayasa kasus penculikan itu agar batal nikah.
"Tujuannya buat batal nikah saja," pungkas AKP Dwi. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pria Pura-pura Diculik, Ikat Tangan Sendiri Lalu Minta Tolong Agar Batal Nikah, Ini Pengakuannya