Kasus Pembunuhan Pelajar di Deliserdang Terungkap, Berikut Motif dan Kronologi Kejadiannya
Kepolisian mengungkap kasus pembunuhan pelajar Isra Rabani (16) di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara.
Kemudian tersangka berhenti dan duduk-duduk bersama korban.
Tak lama tersangka pun tertidur di tukang pangkas Hendra 99 di Jalan Johar, Desa Sei Mencirim, Deliserdang, Sumatera Utara.
Kumudian pukul 21.30 WIB, korban terbangun dan menyadari ponsel miliknya yang berada di kantong raib.
Baca: Terkuak Penyebab Tewasnya Anjanii Bee dari Autopsi, Polisi Sebut Lokasi Pembunuhan Bukan di TKP
"Karena yakin HP-nya diambil korban, lalu tersangka berusaha mencari keberadaan korban sambil berjalan kaki," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir.

Saat tersangka sampai di Simpang Pajak Rebo, Desa Sei Mencirim, tersangka bertemu dengan temannya bernama Loski.
"Lalu tersangka meminta tolong kepada Loski untuk mencari korban. Saat di simpang pabrik aspal lama Desa Sei Mencirim, keduanya bertemu dengan korban yang saat itu melintas. Loski kemudian pergi meninggalkan pelaku dan korban," tutur Isir.
Tersangka pun menanyakan ponsel miliknya kepada korban.
Baca: Suami yang Istrinya Berselingkuh Tolak Berdamai, Minta Kades Sei Buluh Dicopot
Namun, korban yang masih berada di atas motor, malah berusaha lari.
Melihat hal tersebut, pelaku menendang motor korban sehingga korban terjatuh.
"Namun korban kembali lari ke dalam gang dan kembali dikejar tersangka, yang kemudian memukul korban pakai kayu pelepah kelapa di bagian leher dan badan,” jelasnya.
Entah berapa kali pelaku memukul korban dengan kayu pelepah kelapa.
Dalam kondisi terluka korban masih berupaya melarikan diri hingga akhirnya terjatuh di tempat jasad korban ditemukan.
Melihat korban terjatuh, pelaku memukul korban memakai batu sebanyak 5 kali di bagian wajah hingga tidak sadarkan diri.
"Tersangka pergi membawa sepeda motor korban dan menjualnya ke Mencirim Pondok kepada Bu Mega seharga Rp 800 ribu," katanya.
Menurut Kapolres pelaku dan korban memiliki hubungan rekan satu kampung.