Minggu, 5 Oktober 2025

Buntut Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Datang Mediasi Genggam Pistol Lanjut ke Kantor Polisi

Buntut kasus penganiayaan Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat oleh seorang wali murid di Jambi tidak berakhir damai.

Editor: Ifa Nabila
http://www.ladbible.com
Buntut kasus penganiayaan Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat oleh seorang wali murid di Jambi tidak berakhir damai. 

TRIBUNNEWS.COM - Buntut kasus penganiayaan Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat oleh seorang wali murid di Jambi tidak berakhir damai.

Kepala sekolah melaporkan orang tua siswa ke Kepala Desa Bukit Harapan karena merasa terancam atas tindakan wali murid tersebut.

Akan tetapi, kepala sekolah yang berniat untuk berdamai pun tidak menemui titik terang.

Sebab, saat mediasi, wali murid tersebut membawa pistol di genggamanya.

Baca: Gegara HP Anak Disita saat Ujian, Wali Murid Berpistol Aniaya Kepsek, Sempat Lepas Tembakan Ancaman

“Karena merasa terancam, kepsek melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat."

"Kades menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya."

"Saat pertemuan akan diadakan, orang tua siswa tersebut hadir dengan menggenggam pistol di tangannya,” jelasnya, dikutip dari TribunJambi.com.

Selanjutnya, kepala sekolah melapor ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan korwil pada Kamis (5/3/2020).

Kepala sekolah juga bertemu dengan Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi pada Jumat (6/3/2020).

Dia berharap atas laporannya itu dapat ditindaklanjuti sampai tuntas dan tidak terulang kembali.

Baca: Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP, Ortu Siswa Aniaya Kepsek SMAN di Jambi, Lempar Kayu & Batu!

“Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib, dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang,” paparnya.

Kepala Desa Bukit Harapan, Yusuf menyampaikan terkait upaya mediasi tidak menemukan titik terang.

Yusuf menambahkan kasus penganiayaan ini berlanjut ke pihak kepolisian.

"Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang. Kita serahkan ke pihak berwenang," kata Yusuf.

Baca: KRONOLOGI Wali Murid Bawa Pistol Ancam Kepala Sekolah SMA di Jambi, Sempat Bentak dan Beri Pukulan

Kronologi

Seorang wali murid menganiaya kepala sekolah terjadi pada Rabu (4/3/2020).

Kasus penganiayaan itu berawal saat siswa mengikuti ujian online dan sekolah menyediakan fasilitas WiFi untuk akses internet.

Pihak sekolah meminta siswa tidak menggunakan ponsel selama ujian berlangsung untuk memaksimalkan WiFi.

Para siswa pun secara suka rela diminta mengumpulkan ponsel yang dibawa.

Akan tetapi, kepala sekolah menemukan satu siswa yang tidak mengumpulkan ponselnya saat ujian berlangsung.

Baca: Gegara HP Anak Disita saat Ujian, Wali Murid Berpistol Aniaya Kepsek, Sempat Lepas Tembakan Ancaman

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (net)

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman memaparkan alasan siswa tersebut tidak menyerahkan ponselnya.

Kendati demikian, kepala sekolah tetap meminta ponsel siswa tersebut untuk dikumpulkan.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan."

"Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman, seperti dilansir dari TribunJambi.com, Sabtu (7/3/2020).

Pada Rabu sore tak disangka, orang tua siswa tersebut mendatangi sekolah saat tak ada lagi kegiatan belajar-mengajar.

Baca: Serang Kepala Sekolah dan Tunjukan Pistol Terselip di Pinggannya, Wali Murid Dilaporkan ke Polisi

Ketika itu, beberapa guru dan kepala sekolah masih berada di lokasi.

Seluruh warga sekolah tiba-tiba mendengar suara letusan yang keras dan membuat mereka keluar menuju halaman sekolah.

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar."

"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek," papar Lukman.

Kepala sekolah yang mencoba melawan pun membuat orang tua wali murid memperlihatkan pistol yang dibawanya.

Ilustrasi pemukulan.
Ilustrasi pemukulan. (Sodahead)

Baca: Bocah Berusia 10 Tahun Tak Sengaja Tertembak Saat Pengasuhnya Selfie Sambil Membawa Pistol

"Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut."

"Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” jelas Lukman.

Pria yang diduga wali murid itu tak berhenti mengintimidasi sang kepala sekolah.

Kemudian, ia mengambil kayu stok pramuka yang ada didekatnya.

Namun, orang tua siswa itu urung memukulkan kayu tersebut ke arah kepala sekolah.

Baca: Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP, Ortu Siswa Aniaya Kepsek SMAN di Jambi, Lempar Kayu & Batu!

Tak hanya itu, wali murid tersebut juga melempar batu ke arah kepala sekolah

Aksi tersebut bisa dihindari oleh kepala sekolah.

Guru dan satpam sekolah juga berusaha melerai orang tua siswa dan kepala sekolah.

"Sempat adu fisiklah diruangan itu, keduanya langsung dilerai sama guru dan satpam," ujarnya yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir TribunJambi.

Kejadian ini telah dilakukan mediasi di tingkat desa, tapi tidak ditemukan titik terang untuk mendamaikan kedua belah pihak.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (TribunJambi.com/Darwin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved