Virus Corona
Siapkan SOP Penanganan Virus Corona, Anggota DPR RI Gelar Rapat di Masa Reses
Anggota Komisi IX DPR, Anggia Ermarini menjelaskan pemerintah hingga saat ini belum mempunyai sistem untuk menangani penyebaran virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Anggia Ermarini menjelaskan pemerintah hingga saat ini belum mempunyai sistem untuk menangani penyebaran virus corona baru Covid-19.
Anggia menilai pemerintah harus segera mengambil langkah cepat sebagai bagian upaya pengangan masalah tersebut.
"Belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika ada yang positif, pertama harus ke rumah sakit mana dan harus melakukan apa, kita belum punya itu (SOP, red)," katanya dikutip dari channel YouTube KompasTV, Selasa (3/3/2020).
Untuk itu Anggia menginformasikan hari ini Komisi IX DPR diagendakan menggelar rapat dalam rangka upaya pemerintah dalam penanganan virus corona.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai masyarakat telah menunggu kebijakan apa yang akan pemerintah keluarkan.
"Saya setuju ada komunikasi dari semua stakeholder untuk menangani ini"
"Kita reses lagi ke daerah semuanya, karena respon harus cepat dan emergency, kita panggil semua, kita akan rapat jam 10," imbuh Anggia.
Baca: Cerita Ketua RT di Depok Saat Telepon 2 Warganya yang Positif Virus Corona
Baca: WNI di Depok Positif Tertular Corona, Ini Ancaman Hukuman Bagi Penimbun Masker & Hand Sanitizer
Perempuan berkacamata ini mengatakan, dalam agenda rapat hari ini Komisi IX DPR RI akan menyiapkan SOP yang dibutuhkan.
Sehingga pemerintah memiliki langkah yang komprehensif.
Dalam kesempatan tersebut, Anggia mengimbau masyarakat untuk tidak panik
"Memang kita harus waspada, karena sudah terkonfirmasi," ucapnya.

Pernyataan senada diungkapkan oleh pakar kebijakan publik, Agus Pambagio.
Menurut Agus Pemerintah Indonesia setelah mengumumkan informasi dua warganya positif terpapar virus corona harus segera melakukan rapat koordinasi.
Salain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dapat memberikan arakan kepada kepala daerah sebagai tanggung jawabnya.
"Terhadap kepala daerah, Kemenkes memberi arahan atau acuan-acuan harus dipakai untuk mengadapai virus ini," kata Agus.
"Jadi sekarang lebih penting koordinasi, sudah diumumkan sudah bagus, tinggal koordinasi, harus satu goal-nya, apa?," imbuhnya.
Baca: Virus Corona Mulai Terdeteksi di Indonesia, Pelatih Arema FC Mario Gomez: Harus Hati-hati
Baca: UPDATE Corona Selasa 3 Maret 2020: 75 Negara Terjangkit Termasuk Indonesia, 3.000 Orang Meninggal
Warga Negara Indonesia Positif Virus Corona

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan ada dua orang Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Jokowi juga membeberkan kronologi dua WNI terjangkit virus asal Wuhan, China ini.
Menurut Jokowi, kedua pasien WNI ini sempat terjadi kontak dengan warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.
Warga Jepang tersebut terdeteksi virus corona setelah setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes akhirnya melakukan penelusuran siapa orang yang terakhir berinteraksi dengan warga Jepang tersebut.
Baca: Indonesia Positif Virus Corona, Berikut Daftar Rumah Sakit yang Terima Rujukan Covid-19
Baca: Virus Corona Masuk ke Indonesia, Menkes Terawan Komentar, Penyakit Ini Bisa Sembuh Sendiri
"Orang jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu."
"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Namun, Jokowi belum mau mengungkapkan ibu dan anak itu berada di daerah mana.
Ia hanya memastikan keduanya di Indonesia.
"Di indonesia. Sudah di rumah sakit," kata Jokowi.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Siti Nurjannah Wulandari)