Viral Ibu Asal Ciamis dan 3 Putrinya Menikah Hanya Beda Hari, Gelar Resepsi Bersama di Lapang Bola
Peristiwa unik dan viral di media sosial datang dari Desa Andapraja, Kecamatan Rajadesa, Ciamis, Jawa Barat.
Adapun Eti, ibu beranak tiga tersebut menjalani proses akad nikah dengan Suparman, Minggu (9/2/2020).
Begitu mengetahui Tita dan Resi sudah resmi menikah, Suparman datang ke Ciamis, mengajak Eti (ibu Tita dan Resi) menikah.
Selain itu, Eti pun tak menolaknya, akhirnya hanya berselang beberapa hari tepatnya, Minggu (9/2/2020), Suparman di hadapan penghulung resmi melantunkan akad menikahi Eti.
“Dalam mitos Sunda, ada pamali. Katanya tidak boleh menggelar hajat nikah, satu keluarga tiga kali dalam setahun,” ujar Agus.
Mungkin entah menyiasati mitos pamali tersebut atau tidak, si sulung Tati Suryati (25)
Anak sulung Eti memilih langkah mengikuti adik-adiknya
Janda beranak satu tersebut resmi menikah dengan pujaan hatinya, Irfan Ahmad Saifan (35) asal Cibulakan Rajadesa.
Prosesi akad nikah Tati dengan Irfan tersebut berlangsung, Kamis (20/2/2020).
“Seluruh rangkaian proses akad nikah Ibu Eti dan ketiga anaknya itu berlangsung di rumah keluarga di Dusun Pasirjaya. Penghulunya dari KUA Rajadesa,” katanya.
Informasi dari pihak keluarga, menurut Agus, sebenarnya Eti hanya menginginkan anak pertamanya itu, yakni Tati Suryati yang didorong untuk menikah.

Tati yang sehari-hari mengelola salon tersebut semula menolak dengan berbagai alasan.
“Menariknya yang mau menikah malah Tita, anak kedua ibu Eti. Menyusul kemudian Resi, lantas ibunya, Eti. Akhirnya Tati mau juga menikah,” jelas Agus.
Ibu Eti dan ketiga anaknya tersebut sepakat menggelar resepsi pernikahan serentak pada hari yang sama, Selasa (25/2) lokasinya di Lapangan Bola Pasir Peuti Dusun Pasirjaya, sekitar 100 meter dari rumah pengantin.
“Meski resepsi pernikahannya serentak tetapi undangannya masing-masing. Jadi nggak aneh kalau ada warga atau handai taulan ibu dan tiga anaknya tersebut mendapat empat undangan sekaligus,” katanya.
Resepsi pernikahan serentak ibu Eti dan tiga anak perempuannya di lapangan bola tersebut menjadi perhatian warga setempat.