Tragedi Susur Sungai
Selamatkan 30 Siswa SMPN 1 Turi, Mbah Diro Sumbangkan Penghargaan dari Kemensos untuk Bangun Masjid
Warga yang menyelamatkan 30 siswa SMPN 1 Turi Sleman dalam tragedi susur sungai, menerima penghargaan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Keberanian Sudiro
Mengutip TribunJogja.com, Sudiro saat itu tengah membersihkan makam, dan mendengar teriakan para siswa dari kejauhan.
Sudiro mengungkapkan, dirinya sempat ingin mengingatkan para siswa agar naik dari sungai.
"Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong."
"Anak saya langsung menghampiri, katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus)," kata Sudiro.

Sudiro langsung menuju Sungai Sempor dan berjumpa dengan Darwanto, warga yang lebih dulu mengevakuasi siswa di lokasi kejadian.
Sudiro ikut membantu mengevakuasi dengan merangkul anak-anak ke tepi sungai.
Menurutnya, para siswa yang digendongnya itu sudah tak berdaya.
"Arusnya memang cukup deras. Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi."
"Itu yang membuat anak-anak terbawa arus. Ya cuma membantu sebisa saya saja. Ada yang cuma dipegangi saja, ada yang digendong," jelasnya.
Baca: Yasinta Bunga Korban Meninggal Susur Sungai SMPN 1 Turi, Anak Tunggal yang Fasih Baca Alquran
Baca: VIDEO Tersangka Ungkap Alasan Adakan Susur Sungai Sempor bagi Siswa SMP N 1 Turi
Sudiro mengaku sempat ikut terhanyut terbawa arus sungai saat menyelamatkan korban.
Namun, dirinya bisa berpijak pada batu dan berpegangan pada tangga panjang yang dibawanya.
"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya."
"Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka," ungkap Sudiro.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani)