Senin, 6 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

Kronologis Penemuan Dua Korban Terakhir Susur Sungai: Jasad Yasinta Ditemukan Lebih Dulu dari Zahra

Korban pertama yang ditemukan adalah Yasinta Bunga sekira pukul 05.30 WIB. Sedangkan korban kedua yaitu Zahra Imelda ditemukan pada pukul 07.00 WIB.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY, Tribunjogja.com | Hasan Sakri
Khoirunnisa, korban susur sungai SMPN 1 Turi dimakamkan (kiri), dokumentasi proses evakuasi (kanan) 

Besok (Senin) ketika sudah masuk sekolah ada terapi secara psikologis kepada anak-anak itu," paparnya.

Terkait pemeriksaan kepada Kwarcab Kabupaten Sleman, itu terkait bagaimana aturan-aturan yang ada di kepramukaan termasuk manajemen risiko kegiatan pramuka.

Kepala sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana ( paling kiri) saat menghadiri jumpa pers terkait tragedi susur sungai yang menewaskan 9 siswa dan 1 orang hilang di sekolah setempat, Sabtu (22/2/2020).
Kepala sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana ( paling kiri) saat menghadiri jumpa pers terkait tragedi susur sungai yang menewaskan 9 siswa dan 1 orang hilang di sekolah setempat, Sabtu (22/2/2020). (Tribun Jogja/Christi Mahatma Wardhani)

Sementara itu, Mulai Sabtu sore, semua proses terkait identifikasi korban dipindahkan dari Puskesmas Turi, Sleman, ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Hal ini mengingat kelengkapan alat yang ada di RS Bhayangkara lebih memadai.

Ditemui terpisah, Dudung Laksono, pengelola Outbond Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Donokerto, Turi menjelaskan, tak ada pemberitahuan dari pihak sekolah dalam kegiatan susur sungai, tempo hari.

Baca: Lokasi Banjir Jakarta Tersebar di 36 Kelurahan: Menteng, Rawamangun, Ragunan hingga Cililitan

Baca: Facebook Berencana Bayar Data Pribadi Pengguna, Termasuk Rekaman Suara

"Kemarin (Jumat) tidak ada kabar. Tiba-tiba mereka langsung susur sungai. Biasanya kalau mau event harus izin pakai tempat. Ini enggak ada sama sekali," jelasnya.

Dudung menguraikan, kegiatan susur sungai yang direkomendasikannya pun hanya berjarak 500 meter.

Dengan kedalaman air selutut orang dewasa.

Adapun area Outbound Sungai Sempor ini sudah ada sejak 2007, dengan yang ditawarkan di lokasi ini adalah alam dan sungainya, di mana di sekitar lokasi outbound masih banyak ditumbuhi pepohonan, air sungai yang jernih, dan masih banyak ikan di dalamnya.

Hanya saja, jika dalam kondisi hujan dan air menjadi keruh, maka para pemandu siap untuk mengevakuasi peserta outbound keluar dari sungai.

"Patokan kita air keruh. Kalau atas (hulu) hujan pasti air keruh, itu (peserta susur sungai) harus segera dinaikkan. Kemarin enggak ada pemandu lokal, enggak ada konfirmasi," ungkapnya.

Baca: Pembina Pramuka SMP 1 Turi Terancam 5 Tahun Penjara, Tinggalkan Siswa saat Susur Sungai

Baca: Ayah Ashraf Sinclair Unggah Foto Adam Sinclair Termenung Pandangi Makam Suami BCL

Padahal dengan kondisi peserta lebih dari 200 orang, menurutnya harus ada setidaknya 20-50 pemandu yang mengawal.

Idealnya satu orang pemandu untuk lima peserta, paling banyak 10 peserta.

Pihaknya sendiri memiliki 15 pemandu.

Saat disinggung langkah ke depannya pascainsiden ini, pengelolaan outbound tetap berjalan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved