Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

Korban Terakhir Susur Sungai Dimakamkan, Ketua RT Ungkap Sosok Yasinta dan Orang Tua

Satu dari dua korban terakhir yang ditemukan dalam tragedi susur Sungai Sempor di Sleman, Yasinta Bunga Maharani, dimakamkan di Dadapan Wetan, Minggu.

Tribunjogja.com/Irvan
Suraji Ayah Yasinta Bunga, saat pemakaman jenazah, Minggu (23/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Satu dari dua korban terakhir yang ditemukan dalam tragedi susur Sungai Sempor di Sleman, Yasinta Bunga Maharani, dimakamkan di Dadapan Wetan, Minggu (23/2/2020) pukul 14.00 WIB.

Saat masih berada di rumah duka, warga yang melayat saling mengucapkan berbelasungkawa atas kepergian Yasinta.

Kedua orangtua korban yakni Suraji dan Hesti, hanya bisa mengangguk dan tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian sang anak.

Mengutip TribunJogja.com, saat Tribun Jogja menyampaikan duka cita dan mendoakan agar Yasinta diberi jalan terbaik, Suraji menyampaikan terima kasih atas semua doa dari pelayat.

"Matur nuwun, matur nuwun (terima kasih, Red). Aamiin," jawab Suraji di rumah duka di Dadapan, Wonokerto, Turi, Sleman, Minggu (23/2/2020).

Kedua orangtua Yasinta terus menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dari para pelayat, sembari menggenggam tangan mereka.

Baca: Politikus PDIP: Tragedi Susur Sungai Pelajar SMPN 1 Turi Adalah Tanggung Jawab Sekolah

Baca: Polisi Tetapkan Guru SMPN 1 Turi Tersangka Insiden Susur Sungai, Ayah Korban Setuju: Terlalu Gegabah

Ketua RT 06, Subardi mengatakan, Suraji dan Hesti sangat terpukul atas kepergian Yasinta atas tragedi susur sungai pada Jumat (21/2/2020) lalu.

Ia mengatakan, Suraji bahkan ikut turun ke sungai untuk mencari keberadaan Yasinta.

Subardi mengungkapkan, Yasinta dikenal sebagai anak yang cerdas.

Selain itu, Yasinta juga aktif mengikuti kegiatan pemudi di kampungnya.

"Kami (warga) pun sangat kehilangan. Yasinta ini anak pintar, aktif di pemudi kampung. Orangtuanya juga aktif dalam kegiatan di sini," ungkap Subardi.

Pemakaman Yasinta Bunga Berusaha Tegar saat Anak Semata Wayangnya Diturunkan ke Liang Lahat
Pemakaman Yasinta Bunga Berusaha Tegar saat Anak Semata Wayangnya Diturunkan ke Liang Lahat (Irvan/Tribun Jogja)

Suraji Turun ke Sungai Sempor

Ayah Yasinta, Suraji (61) berusaha tegar saat jenazah Yasinta dimakamkan.

Diketahui, Yasinta merupakan anak semata wayang Suraji.

Ia sempat mencari keberadaan sang anak di sungai, sebelum jenazah Yasinta ditemukan.

“Saya gelisah. Pas habis Subuh, saya langsung ke dekat posko itu. Turun lewat jembatan."

"Saya nyusur sendiri, sampai saya keram di sana, hampir enggak gerak. Untung ternyata ada keluarga yang ikut juga,” ungkap Suraji, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu.

Baca: Kementerian PPPA Kunjungi SMPN 1 Turi, Pastikan Korban Tragedi Susur Sungai Pulih

Baca: Keluarga Korban Susur Sungai Bakal Laporkan Pihak SMPN 1 Turi, Nilai Sekolah Tak Perhatikan Resiko

Ia mengungkapkan, telah mencari keberadaan Yasinta dari sekolahnya hingga ke Puskesmas.

Namun, Yasinta baru bisa ditemukan pada Minggu pagi, saat penutupan operasi pencarian.

“Mulai Jumat sore itu, saya sudah tidak sabar. Saya cari infonya di mana- mana, sekolah saya datang, ke SWA (klinik), posko SAR, Puskesmas, semua lah."

"Setiap ada kabar ada korban ketemu, saya datang, ternyata bukan anak saya."

"Ada lagi korban di Puskesmas, 3 kali saya bolak-balik, terakhir jam 2 malam, katanya ada yang mau dicocokin, ternyata bukan anak saya. Makanya saya turun subuh subuh itu,” jelas Suraji.

Suraji Ayah Yasinta Bunga saat pemakaman jenazah Minggu (23/2/2020).
Suraji Ayah Yasinta Bunga saat pemakaman jenazah Minggu (23/2/2020). (Irvan/Tribun Jogja)

Kenangan Terakhir

Ia mengatakan, Yasinta meminta uang jajan dua kali lipat daripada biasanya saat berpamitan untuk berangkat pramuka.

“Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya."

"Tapi bukan dia suka maksa lho, biasa itu manja-manja dia kalau sama saya, sambil ketawa-tawa kok kalau merengek itu, sama Ibunya juga,” ungkap Suraji.

Baca: Pramuka Jadi Kegiatan Rutin di SMPN 1 Turi, Kepsek Jujur Soal Susur Sungai: Saya Baru 1,5 Bulan

Baca: Cerita Haru Ayah Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi: Persiapan sebelum Pramuka hingga Batal Beri Kado

Ia juga mengungkapkan, persiapan yang dilakukan oleh Yasinta sebelum berangkat pramuka.

“Pas berangkat, dia pakai jilbab, terus ditutup topi Pramuka. Sudah lama dia enggak pakai anting-anting, dia copotin titip ke ibunya."

"Sebelah sepatunya bolong bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu,” tambahnya.

Suraji ayah Yasinta, salah satu korban tragedi susur sungai
Suraji ayah Yasinta, salah satu korban tragedi susur sungai (Irban Riyadi/Tribun Jogja)

Permintaan Terakhir

Suraji mengatakan, Yasinta sempat minta dibelikan hadiah sepatu baru di hari ulang tahunnya, karena sepatu yang lama bolong.

Namun, Suraji belum bisa membelikan hadiah sepatu, karena dagangannya masih sepi.

Rencananya, Senin besok Suraji ingin menepati janjinya untuk membelikan sepatu untuk Yasinta.

“Pas ulang tahun kemarin, Saya belum bisa kasih hadiah, ya dia tanya 'bapak enggak ngasih hadiah ulang tahun?'”, ujarnya menirukan Yasinta, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu.

“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi," jawabnya.

“Rencananya besok mau saya ajak beli sepatu untuk hadiah ulang tahun kemarin,” jelas Suraji.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Santo Ari/Hendy Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved