Sabtu, 4 Oktober 2025

Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut, Pakar dari UGM Sebut Susur Sungai Bukan untuk Anak dan Remaja

Dosen Sumber Daya Air dan Sungai Fakutas Teknik UGM mengatakan susur sungai idelanya dilakukan oleh orang-orang dewasa yang memiliki keterampilan.

Editor: Ifa Nabila
Dok Pusdalops DIY - TribunJogja.com
Sejumlah 250 siswa SMP anggota Pramuka dikabarkan hanyut di sungai daerah Turi, Slema, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). 

"Dan saya mohon pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini," kata Sultan

Baca: Kronologi 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Terkena Arus Deras dari Hulu

Sri Sultan mengimbau kepada semua tingkatan sekolah agar tak melakukan kegiatan di sungai ataupun di dekat sungai saat musim hujan.

"Saya hanya punya harapan kepada seluruh sekolah apapun tingkatannya, ini musim hujan jangan melakukan aktivitas dan berdekatan dengan sungai, apalagi menyusuri sungai, itu jelas sangat berbahaya," lanjut Sultan.

Ia berharap peristiwa tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari.

"Saya minta para kepala sekolah, aktivitas kelompok masyarakat, aktivitas organisasi-organisasi yang lain, hindarilah musim hujan ini punya aktivitas untuk menyusuri sungai, untuk tidak terulang lagi," pungkas Gubernur DIY.

Sri Sultan telah mengunjungi SMPN 1 Turi Sleman pada Jumat (21/2/2020) malam.

Ditemani oleh GKR Hemas, Sri Sultan menemuai orangtua korban siswa yang belum ditemukan.

Setibanya di sekolah, Sri Sultan dan GKR Hemas didampingi Bupati Sleman Sri Purnomo berdialog dengan para guru.

Dikutip Tribun Jogja, Sri Sultan mengatakan pihaknya sudah menyampaikan ke BPBD DIY untuk mengeluarkan edaran agar tak melakukan kegiatan di sekitaran sungai selama musim hujan.

Baca: UPDATE Siswa SMPN 1 Turi Terseret Arus, Korban Meninggal 6 Orang, 4 Siswa Masih Dicari

"Entah itu alasannya untuk bersih desa ataupun bersih kali dan lainnya, ditunda saja dulu. Nggak usah pada waktu musim hujan," tuturnya.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari tayangan langsung Kompas TV, reporter lapangan Kompas TV menyebut Badan SAR Yogyakarta mengungkapkan kronologi berawal ketika siswa-siswi SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor.

Kegiatan tersebut adalah bagian dari kegiatan Pramuka yang dilaksanakan sekolah.

Pada saat kegiatan susur sungai, kondisi arus sungai masih normal.

Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020)
Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) (Tangkap Layar Youtube Kompas TV)

Baca: Kronologi 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Terkena Arus Deras dari Hulu

Namun, tiba-tiba air dari arah hulu membesar dan menerjang dengan deras.

Tim SAR menduga para siswa terkena kepala arus deras.

Diduga, ratusan siswa kemudian berpencar menyelamatkan diri masing-masing.

Sebagian ada yang langsung pulang ke rumah.

Hal ini sempat menyulitkan petugas untuk mendata total siswa yang selamat.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY )

Sementara itu dikutip dari Tribun Jogja, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, membenarkan kegiatan siswa yang melakukan susur sungai dalam rangka kegiatan Pramuka.

Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, ketika siswa-siswi tersebut turun untuk memulai kegiatan susur sungai, di lokasi tersebut belum turun hujan.

"Namun ternyata di hulu sungai hujan," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (21/2/2020) sore.

Akibatnya sejumlah siswa dilaporkan hanyut akibat terseret arus air yang sangat deras.

Saat ini dilaporkan juga bahwa proses evakuasi dan pendataan anak, masih dilakukan.

"Tim SAR gabungan saat ini tengah menyusur sungai Sempor, sementara untuk yang terluka dibawa ke Rumah Sakit SWA," katanya. 

(Tribunnews.com/Wulan KP/Tio/Wahyu Gilang P), (Kompas.com/Teuku Muhammad Valdy Arief) (TribunJogja.com/Yosef Leon P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved