Tragedi Susur Sungai
Pembina Pramuka Ternyata Tidak Koordinasi dengan Sekolah Terkait Kegiatan Susur Sungai
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana mengaku tak tahu terkait kegiatan susur sungai yang dilakukan para siswanya dalam kegiatan pramuka.
"Korban ditemukan di dasar Dam Lengkong sedalam 3-4 meter, sementara yang di Dam Polowidi belum terkonfirmasi," ujarnya.
Setelah diidentifikasi oleh pihak keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Donokerto, Turi.
Dengan hasil ini berarti total sudah ada 8 siswi yang ditemukan dan berhasil diidentifikasi.
Baca: Evan Dimas Menikah, dapat Ucapan Selamat dari Andik Vermansah hingga Septian David Maulana
Baca: Bertambah 109, Korban Tewas Akibat Wabah Corona di China Tembus 2.345 Jiwa
Selain korban atas nama Nadine Fadila, Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana melalui rilisnya menjelaskan bahwa korban yang ditemukan meninggal sejak Jumat kemarin yakni Sovie Aulia (15) warga Srumbung, Magelang.
Arisma Rahmawati (13) warga Ngentak Bangunkerto, Turi. Nur Azizah (15) warga Kembangarum, Donokerto, Turi.
Lathifa Zulfaa (15) yang juga warga Kembangarum. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14), Evieta Putri Larasati (13), Faneza Dida (13) ketiganya merupakan warga Girikerto, Turi.
Adapun susur sungai Sempor tersebut diikuti 249 siswa dari SMP N 1 Turi yang terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8.
"Terkonfirmasi selamat 216 siswa. Namun sebanyak 23 siswa mengalami luka di mana 21 siswa mendapat rawat jalan atau diperbolehkan pulang dan dua siswa menjalani rawat inap di Puskesmas Turi," terangnya.
Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian korban susur sungai SMP N 1 Turi yang terseret arus Sungai Sempor yang belum ditemukan.
Baca: Tragedi Susur Sungai Menewaskan 7 Siswa, Sri Sultan HB X Minta Pimpinan Sekolah Bertanggung Jawab
Baca: Jenazah Khoirunnisa Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya Ke-13
Sebelumnya Jumat (21/2/2020) kemarin siswa SMP N 1 Turi melakukan sisir Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi.
Saat peristiwa terjadi banjir dengan aliran air yang deras mengakibatkan beberapa siswa hanyut dan tenggelam.
Hingga malam dini hari sudah ada tujuh siswa ditemukan oleh tim penyelamat.
Pencarian terus dilakukan dan menemukan dua siswa lagi.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menjelaskan dari info yang ia terima jumlah keseluruhan peserta 249.
"Kemudian yang selamat 239," ujarnya, Sabtu (22/2/2020).