Mobil Dinas 'Terciduk' Dipakai Untuk Belajar Nyetir, Ini Pernyataan Kabag IAIN Pekalongan
Mengenai komentar di salah satu media sosial terkait penggunaan mobil pelat merah dijadikan latihan setiap hari, informasi tersebut tidak benar.
"Pada intinya latihan menyetir digunakan untuk menunjang kebutuhan operasional dan kami juga akan memperbaiki diri atas kejadian ini," tambahnya.
Jauh sebelumnya telah diberitakan Tribunjateng.com, video mobil berpelat merah mendadak diduga digunakan untuk belajar menyetir mendadak viral.
Tampak pelat mobil itu G 43 AA.
Mobil operasional siapakah itu?
Video berdurasi 13 detik itu viral, salah satunya di media sosial grup Facebook Pekalongan Info.
Video dibagikan akun Erlando Lando.
Berikut narasi yang disertakan.
"Mobil rakyat dipakai untuk latihan nyopir setiap jam kerja sampai sore di Stadion Hoegeng Kraton Pekalongan.... bukannya mau usil Pekalongan info'.
Berdasar aplikasi Sakpole, mobil itu bermerk Toyota Rush 2012.
Sementara itu, Kasubag Humas Pemkot Pekalongan Restu saat dihubungi Tribunjateng.com mengatakan pihaknya masih mengecek kebenaran informasi tersebut.
"Terima kasih informasinya. Kami konfirmasi orang yang bersangkutan dan saat ini masih dicek," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid menjelaskan, identitas mobil itu bukan milik Pemkot Pekalongan.
"Dari data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bidang aset, mobil bernopol G 43 AA bukan punya Pemkot Pekalongan," katanya melalui telepon.
Aaf panggilan sapaannya mengungkapkan, kemungkinan mobil tersebut, punya instansi di luar Pemkot Pekalongan.
Saat disinggung mengenai, apakah boleh tidak mobil berplat merah dijadikan untuk latihan menyetir, pihaknya menjelaskan tidak boleh.
"Di Kota Pekalongan banyak sekali tempat kursus latihan menyopir."