Kamis, 2 Oktober 2025

Fakta-fakta Limbah Radioaktif di Tangsel: Sengaja Dibuang hingga Memiliki Efek Fatal

Kemunculan radiasi nuklir di tanah kosong kawasan Perumahan Batan Inda, Tangerang Selatan, beberapa hari lalu mengejutkan masyarakat.

KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Lokasi zat radioaktif Cs 137 di perumahan Batan Indah Tangerang Selatan, Minggu (16/2/2020). 

Indra mengatakan, zat radioaktif Cs-137 di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, hanya sebesar ruas jari kelingking.

Meski berukuran kecil, Cs-137 itu ternyata sudah mencemari tanah dan tumbuhan di sekitar tempat dia ditanam dengan radius 10 x 10 meter.

"Secara efektif, secara teknis (radius) 10 x 10 meter," kata dia.

Meskipun zat radioaktif itu hanya mencemari radius 10 meter dari titik hotspot, Bapeten akan mengecek kembali radius yang lebih besar dari pencemaran tersebut.

Untuk saat ini, yang positif terkontaminasi adalah tanah dan tumbuhan di atas tanah dengan radius 10 meter dari titik benda yang ditemukan.

"Kami sudah mengambil sampel vegetasi dari golongan yang dikonsumsi, baik dari hotspot maupun sekitar hotspot."

"Dari sini, kita lihat tanah dan vegetasi di area hotspot terkontaminasi sehingga harus diangkat," tutur dia.

Sedangkan untuk air tanah, Indra sudah memastikan bahwa tidak ada air tanah yang terkontaminasi.

Baik itu sampel dari rumah warga dengan radius terdekat maupun sampel yang diambil oleh Bapeten.

Baca: Bapeten: Radiasi Nuklir di Tangsel Berasal dari Limbah Radioaktif

Baca: Warga Nguter Sukoharjo Akan Lakukan Upaya Hukum Terkait Limbah PT RUM Sukoharjo, Ini Alasannya

Limbah radioaktif

Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono, mengatakan dari hasil penelitian sementara, asal radiasi muncul dari limbah atau sampah radioaktif dari teknologi nuklir yang telah digunakan.

"Tapi, yang jelas ini ada sisa limbah atau sampah radioaktif. Jadi dari beberapa tanah itu, ada kita lihat kecil-kecil itu adalah limbah entah dari mana itu yang kita cari," ujar Hendrianto.

Bapeten telah melakukan penelitian lebih lanjut tentang serpihan limbah radioaktif karena diketahui di Indonesia banyak sekali yang menggunakannya untuk tenaga berteknologi nuklir.

"Di Indonesia ini pemanfaatkan tenaga nuklir itu luas. Ada di bidang Industri, bidang medis, dan penelitian," ucapnya.

Dari sampel yang diperoleh, Bapeten yang bekerja sama dengan Batan akan mengetahui asal sumber caesium dari data yang dimilikinya saat ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved