Berita Viral
Fakta-fakta 3 Siswa Tendang & Pukul 1 Siswi Disabilitas, Ganjar Pranowo: Perlu Dikirim Psikolog
Jagad media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya sebuah video aksi perundungan (bullying) yang dilakukan sejumlah siswa sekolah terhadap rekannya.
TRIBUNNEWS.COM - Jagad media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya sebuah video aksi perundungan (bullying) yang dilakukan sejumlah siswa sekolah terhadap rekannya.
Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.
Tampak tiga orang siswa laki-laki menampar atau memukul, juga menendang siswi perempuan yang tertunduk di meja.
Bahkan ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.
Siswi yang tertunduk tersebut pun tampak menangis, namun tiga siswa laki-laki tersebut hanya tertawa dan terus melancarkan aksinya.
Sementara itu dilansir TribunJateng.com, kejadiannya tersebut terjadi di sebuah SMP daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.
Baca: Kondisi Terkini Siswi Korban Bullying 3 Siswa SMP di Purworejo, Korban Ternyata Berkebutuhan Khusus
Baca: UPDATE Kasus Bullying di Purworejo: 3 Tersangka Tak Ditahan, Ganjar Sebut Korban Berkebutuhan Khusus
Berikut fakta-faktanya yang dilansir Tribunnews.com, dari berbagai sumber:
1. Korban Siswi Disabilitas
Kejadian tersebut melibatkan tiga siswa laki-laki yakni berinisial TP, DF dan UHA, sedangkan, korban adalah CA, siswi kelas 8 SMP di Purworejo.
Menurut keterangan salah satu Guru di SMP Muhammadyah Butuh, korban adalah siswa berkebutuhan khusus (disabilitas).
Secara fisik, CA tidak tampak seperti siswa berkebutuhan khusus sehingga dapat bersekolah di SMP swasta ini.
"Ada kurang, sebetulnya mungkin dia lebih pas masuk di sekolah luar biasa (SLB), tapi karena mungkin orang tuanya repot dan secara fisik dia juga tidak kelihatan apa-apa, jadi masuk di sini," papar Tuti Nur.
Gubernur Ganjar Pranowo pun juga memberikan tanggapan, pihaknya menyarankan orangtua korban untuk menempatkan putrinya ke sekolah berkebutuhan khusus.
"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus, agar pas dan sesuai dengan keinginan," ujar Ganjar Pranowo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2/2020).
Baca: 3 Tersangka Bullying di Purworejo di Bawah Umur, Beda Respons Ganjar dan Kepsek soal Proses Hukum
Baca: Viral Siswi Dipukuli 3 Siwa di Purworejo, Kepsek Berharap Kasusnya Berujung Damai
2. Korban Alami Luka Lebam di Tubuhnya
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito dilansir dari kanal YouTube Tvonenews mengungkapkan, setelah dilakukan visum diketahui korban mengalami luka lebam di sekitar pinggang kananya.
Hal tersebut terjadi lantaran korban mendapatkan pukulan serta tendangan bertubi-tubi.
Sedangkan korban hanya duduk diam, dan menangis, tak melawan sama sekali.
Bahkan sesekali salah seorang siswa memukul korban dengan gagang sapu ijuk.
3. Tiga Tersangka Bullying Tak Ditahan

Awalnya tiga siswa laki-laki yang melakukan perundungan ditetapkan tersangka.
Namun pihak kepolisian memutuskan untuk tidak melakukan penahanan terhdap ketiga tersangka.
Sebab, ancaman humuman bagi tersangka berinisial TP (16), DF (15), dan UHA (15) tersebut, di bawah lima tahun.
Polisi menjerat pelaku dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.
Meski tidak dilakukan penahanan, polisi memastikan akan tetap melakukan penyelidikan kasus tersebut.
Mengenai nasib tersangka, Ganjar meminta ada pendampingan khusus berupa konseling pada ketiga tersangka.
“Anak-anak itu perlu dikirim psikolog, kirim guru konselingnya ke sana, agar kita bisa tahu persoalannya apa," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020), dikutip dari TribunJateng.com.
"Lalu kita cegah ke depannya supaya tidak terjadi bullying seperti ini,” jelasnya.
Ganjar meminta Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Jumeri, ke Purworejo untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga meminta proses peradilan tiga pelaku kasus bullying siswi SMP di Purworejo dilaksanakan secara tertutup.
“Pelakunya masih anak-anak di bawah umur."
"Sesuai Undang-undang Perlindungan Anak, proses peradilan untuk anak di bawah umur harus digelar secara tertutup,” ungkap Ganjar.
Baca: Siswi SMP di Purworejo Dipukuli dan Ditendang Teman-temannya, Kepala Sekolah: Namanya Anak Iseng
Baca: Jadi Korban Bully Kegarangan Teman, Siswi SMP Purworejo Curhat, Badanku Sakit Semua Ditendangi
4. Sekolah Akan Ditutup
Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang menjadi lokasi bullying atau perundungan di Butuh Purworejo diusulkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk ditutup.
Dilansir dari TribunJateng.com, hal tersebut dijelaskan oleh Ganjar Pranowo, lantaran sekolah tersebut termasuk berkapasitas siswa kecil.
Berdasar penelusuran laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya bullying hanya memiliki 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel).
Hal ini juga disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus bullying yang tengah menjadi perhatian publik.
"Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah utk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?” ujar Ganjar Kamis (13/2/2020) melalui siaran pers dilansir TribunJateng.com.
Rombel 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombel 9 terdiri dari 9 siswa.
Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan.
Ganjar menyebut akan meminta masukan pada para pemangku kebijakan untuk menutup sekolah tersebut atau, melebur sekolah berkapasitas murid sedikit dengan sekolah lainnya.

5. Kasus Tersebut Viral
Banyak warganet pun memberikan komentar, bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut serta memberikan komentarnya.
Melalui akun resmi Instagramnya, @ganjar_pranowo, pihaknya pun menelepon Bupati Purworejo, Agus Bastian.
"Stop Perundungan! Akun saya dipenuhi info ttg video anak salah satu SMP di Butuh Purworejo. Kasek sdh saya telp & dia sdh menanganinya, demikian juga pihak kepolisian sdh mendapatkan laporan.
Pak Bupati jg sdh saya telp.
Saya minta pengawas sekolah besok turun & dari dinas P&k Prov Jateng akan membantu.
Semoga ortu mereka juga paham apa yg terjadi dg anak2 merekadi sekolah itu," demikian caption dalam video tersebut.
Di akun Twitternya, Ganjar juga akan berkunjung ke Purworejo pagi ini, Kamis (13/2/2020), untuk mengetahui duduk permasalahan hingga terjadi perundungan.
Ganjar pun juga memberikan tanggapan soal penangkapan ketiga siswa yang melakukan perundungan tersebut.
Dirinya memberikan tanggapan melalui cuitannya di Twitter pribadinya.
Bahkan dirinya pun membalas komentar warganet dengan sebuah pertanyaan, "Sanksi apa menurutmu?"
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJateng.com/Galih Permadi) (Wartakotalive/Dwi Rizki)