Sabtu, 4 Oktober 2025

Aktivis Warga Nguter Sukoharjo Ungkap Dampak Limbah PT RUM, Sugeng: Paru-paru sampai Bengkak

Sugeng, seorang aktivis warga Nguter menginginkan hidup masyarakat Nguter kembali nyaman dan tidak tersemar limbah dari PT RUM Sukoharjo.

Editor: Ifa Nabila
tribunnews
Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020) 

Kemudian, meminta kepada pihak perusahaan agar mengambil tindakan supaya permasalahan lingkungan segera terselesaikan.

Selain itu, warga juga pernah mendatangi DPRD Sukoharjo, Kantor Bupati Sukoharjo, dan mengadukan ke pemerintah pusat.

Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema
Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020) (Tribunnews)

Namun, sampai sekarang permasalahan tersebut belum terselesaikan.

Menurut Ruwanda Saputro, bagian dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan terus memperjuangkan hak warga.

Kemudian, mengembalikan lingkungan menjadi bersih dan tidak tercemar.

Misalnya, menggunakan langkah hukum di Indonesia.

 “Segala upaya, sudah dilakukan. Apalagi waktu itu pernah demo dan ada 7 orang ditahan karena perusakan properti. Tetapi, kenapa perusakan lingkungan tidak dipenjarakan?” ungkap Ruwanda Saputra.

“Kami tidak akan menyerah, dan optimis akan memenangkan perkara ini,” tambahnya.

Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema
Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020) (Tribunnews)

Aksi Yang Pernah dilakukan Warga Nguter:

Dilansir dari TribunSolo.com, warga Nguter Sukoharjo, Jawa Tengah pernah mendatangi Rumah Dinas Bupati Sukoharjo sejak Jumat (25/10/2019) malam sampai pagi ini, Sabtu (26/10/2019).

Hal itu dilakukan karena bau menyengat dari limbah PT RUM yang mengganggu aktivitas warga sekitar.

Warga Nguter bersama mahasiswa bertahan di Rumah Dinas Bupati Sukoharjo.

Respons PT RUM

Pihak PT RUM melalui Humas PT RUM Bintoro Dibyoseputro mengatakan, soal bau tersebut berawal dari pemeliharaan rutin dan sekaligus perbaikan pipa.

Di mana, pemeliharaan tersebut mengharuskan adanya pipa dibuka.

Sejak saat itu, terjadi peluang lepasnya gangguan udara (H2S) yang seharusnya diproses melalui 3 alat pemroses, Wet Scrubber.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved