Kamis, 2 Oktober 2025

Fakta-fakta Pembunuhan Anggota Maluku Satu Rasa, Pagar Diskotek Dirobohkan Massa Tak Dikenal

Tim INAFIS Polrestabes Surabaya sudah mulai mengemasi perkakas penyelidikan forensik ke dalam koper yang mereka bawa.

Editor: Hendra Gunawan
Firman Rachmanuddin/Surya
Pagar Diskotek Pentagon Surabaya roboh dirusak sekelompok orang tak dikenal, menyusul terbunuhnya anggota M1R di lokasi tersebut 

"Nabrak pintu (pagar) bruakkkk. Gak bisa ditahan kok emosi yang jumlahnya kayak gitu," ujarnya.

Sekitar pukul 17.35 WIB, pagar teralis besi warna hitam yang semula penyok dan ambruk, kini sudah dikembalikan ke posisi semula, meski harus ditahan beberapa balok kayu sebagai tumpuannya.

3. Tiga peleton Brimob diterjunkan ke TKP

Petugas polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Tim INAFIS Polrestabes Surabaya sudah mulai mengemasi perkakas penyelidikan forensik ke dalam koper yang mereka bawa.

Termasuk, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Agus Sudaryatno yang puas meninjau TKP, tampak langsung meninggalkan lokasi.

Dan tiga peleton pasukan Brimob yang sejak sore tampak berkerumun di sisi timur diskotek, mulai menaiki tiga unit truk garnisun, lantas satu persatu beriringan meninggalkan lokasi.

4. Datangi Mapolrestabes Surabaya

Sebelumnya, massa dari Maluku Satu Rasa (M1R) mengancam akan membakar pengeroyok pemuda Maluku jika polisi tak bergerak menangkap pelaku.

Ancaman secara terang-terangan itu disampaikan massa M1R saat menggelar aksi solidaritas di Mapolrestabes Surabaya, Senin (10/2/2020) siang.

Ancaman itu dilakukan dalam rangka memberikan dukungan kepada Polrestabes Surabaya untuk segera menangkap pelaku sekaligus kepada para pemuda Maluku yang menjadi korban pengeroyokan.

Salah satu peserta yang mendatangi Mapolrestabes Surabaya mengungkapkan, setelah berhasil membakar pelaku, mereka akan menyerahkan diri.

"Darah diganti darah. Kalau polisi tidak lekas tangkap pelakunya, kami yang akan bergerak. Kami tak akan lari. Selesai bakar mereka kami serahkan diri," tambah salah seorang massa.

Sambil berorasi di depan Mapolrestabes Surabaya, sebagian perwakilan diterima masuk ke Polrestabes Surabaya untuk menyampaikan aspirasinya.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini berawal saat empat korban yakni Glenn Puttiray, Billy Puttiray, Henrico Pututuhu dan satu yang belum diketahui namanya, tiba-tiba diketoyok orang tak dikenal.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved