Sabtu, 4 Oktober 2025

Anggota Satgas Terluka Diamuk Gajah Liar yang Hendak Digiring di Kawasan Hutan Produksi Tanggamus

Seorang anggota Satgas terluka akibat amukan gajah dan harus menjalani operasi di rumah sakit, Sabtu (8/2/2020).

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Ilustrasi petugas selamatkan gajah liar - Kawanan Gajah Liar Gigit Saridi, Petugas Pukul Gajah untuk Lepaskan Gigitan. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus, melewati tantangan berat saat menggiring kawanan gajah liar, Jumat (7/2/2020) petang.

Seorang anggota Satgas terluka akibat amukan gajah dan harus menjalani operasi di rumah sakit, Sabtu (8/2/2020).

Kontak fisik gajah dengan Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus ini terjadi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31, Pekon Talang Asahan.

Saat itu, Satgas berupaya menahan kawanan gajah di hutan lindung Register 39.

Namun, posisi gajah yang berjumlah 12 ekor ini memasuki hutan lindung Register 31 yang berbatasan dengan Kecamatan Bandar Negeri Semong, Tanggamus.

Kepala Seksi Pemerintahan Pekon Tulung Asahan, Misrun Akuan, mengungkapkan Satgas berupaya mengadang kawanan gajah di hutan marga.

Letaknya di perbatasan Pekon Tulung Asahan dengan Register 39, yang juga rute dari Register 39 ke Register 31.

"Yang menggiring hanya Satgas. Warga tidak ada yang ikut karena belum tahu," kata Misrun, Sabtu.

Misrun menjelaskan anggota Satgas yang menggiring gajah di hutan marga agar kembali ke Register 39 berjumlah lima orang.

"Mereka sekitar lima orang. Naik dari belakang balai pekon. Satu jam setelah itu (sekitar pukul 17.00 WIB) sudah ada yang ditandu. Tidak tahunya kena gigit (gajah)," ujarnya.

Baca: Aksi Warga di India Selamatkan Bayi Gajah yang Terperosok di Sumur Sedalam 7,6 Meter

Baca: Fosil Gading Gajah yang Ditemukan di Desa Bonagung Sragen Diperkirakan Berusia 700-an Tahun

Saat kontak fisik terjadi, kata Misrun, 11 ekor gajah sudah berhasil digiring ke Register 39. Sementara satu ekor tertinggal.

Di tengah upaya menggiring gajah yang tertinggal ini, anggota Satgas bernama Saridi (40) terperosok dan jatuh di dekat hewan mamalia besar tersebut.

Gajah lalu mengamuk hingga membuat Saridi terluka.

"Anggota Satgas berhasil menyelamatkan diri dengan mengalami luka gigitan di betis kanan," kata Misrun.

Anggota Satgas lainnya bersama warga lalu membawa Saridi menggunakan ambulans pekon ke Puskesmas Siring Betik, Kecamatan Wonosobo.

ILUSTRASI - Kawanan gajah liar saat berada di kawasan Blang Lam Kaca, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie.
ILUSTRASI - Kawanan gajah liar saat berada di kawasan Blang Lam Kaca, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie. (For Serambinews.com)

Saridi lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang, Kota Agung.

Kemudian dirujuk lagi ke RS Airan Raya di Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

"Sekarang informasinya gajah sudah di daerah Kali Pasir, sudah jauh dari tempat kami," ujar Misrun.

Menurut Misrun, warga sempat mengadakan ronda malam setelah kejadian itu. Ronda malam ini untuk mengantisipasi gajah mendekat ke permukiman warga.

"(Sabtu) malam ini kami belum pastikan ada ronda lagi atau tidak. Sebab, posisi gajah sudah jauh. Mungkin sudah lebih masuk lagi ke daerah Kali Pasir," katanya.

Baca: Ini Pernyataan Dokter Hewan Terkait Matinya Gajah di Kebun Binatang Medan

Baca: Cari Penyebab Kematian Gajah di Kebun Binatang Medan, Tim Dokter Lakukan Autopsi

Akibat luka setelah kontak fisik dengan gajah, anggota Satgas Saridi harus menjalani operasi di RS Airan Raya, Jati Agung, Lamsel, Sabtu pagi sekitar pukul 11.00 WIB.

Dokter Umum Instalasi Gawat Darurat RS Airan Raya Retno menjelaskan Saridi perlu dioperasi karena dikhawatirkan pembuluh darah di betisnya robek.

Sebagai langkah dan pencegahan awal, petugas IGD RS Airan Raya menjahit luka di betis kiri Saridi.

"Kami sudah menjahit luka pasien untuk menghindari darah terus ke luar. Selain itu, kami telah memberikan antibiotik dan antitetanus kepada korban," jelas Retno.

Tim BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk menghalau puluhan gajah liar yang mendiami kawasan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Minggu (1/12/2019).
Tim BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk menghalau puluhan gajah liar yang mendiami kawasan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Minggu (1/12/2019). (Foto Dok CRU Das Peusangan)

Terpeleset

Seusai operasi, Saridi mengungkap kawanan gajah sudah sering mendekat ke permukiman warga.

Ia dan rekan-rekannya di Satgas pun rutin menggiring gajah-gajah ke luar permukiman warga. Termasuk pada Jumat petang lalu.

"Gajah di sana memang sering memasuki wilayah permukiman. Jadi ya kami (Satgas) saat itu hendak menggiring gajah kembali ke kawasan register," ujarnya di RS Airan Raya, Sabtu siang.

Saridi menuturkan jumlah gajah liar yang memasuki permukiman warga saat kejadian sekitar 12 ekor.

Baca: Soal Seserahan iPhone 11 Pro Max dari Hito, Felicya Bilang Begini

Baca: 6 Bulan Tak Bisa Temui sang Anak yang Dibawa Arya Satria, Karen Pooroe: Anak Saya Sudah jadi Jenazah

Terdiri dari delapan ekor dewasa dan empat ekor anakan. Sedangkan Satgas yang ketika itu menggiring gajah hanya beranggotakan lima orang.

"Gajahnya ada 12 ekor, Satgas yang menggiring lima orang," kata warga Pekon Sukajaya, Semaka, ini.

Ia menjelaskan emosi gajah-gajah saat itu sepertinya sedang tidak stabil. Gajah-gajah tersebut tiba-tiba mengamuk.

Warga melihat rumah Abubakar di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie yang dirusak gajah liar.
Warga melihat rumah Abubakar di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie yang dirusak gajah liar. (For Serambinews.com)

"Emosi gajah sedang tidak stabil waktu itu. Saya digigit salah satu gajah. Betis saya digigit, dagingnya sedikit terkelupas," katanya.

Saridi mengaku sempat terpeleset hingga tidak menyadari dirinya diserang gajah. Beruntung ia terhindar dari luka lebih serius setelah sedikit melawan.

"Saya sempat terpeleset karena ayunan ringan belalai gajah. Setelah itu saya juga tidak sadar," ujarnya.

"Saya juga sempat pukul gajah itu untuk melepaskan gigitannya."

Baca: Cekik dan Maki Polantas, TS Ini Terancam Hukuman 10 Tahun, Ternyata Ia Juga Simpan Barang Ini

Baca: PNS Dibunuh Begal Lalu Mayatnya Dibuang di Perkebunan Sawit hingga Membusuk

Medan Tak Mendukung

Ferry, rekan Saridi, menceritakan situasi ketika itu cukup mendebarkan. Belum lagi kondisi medan dengan tanah yang licin dan berlumpur akibat guyuran hujan.

"Tanahnya licin karena habis hujan," katanya di RS Airan Raya.

Ia menuturkan kondisi tersebut mempersulit usaha Satgas menggiring kembali gajah ke kawasan register.

Di tengah upaya itulah Saridi, rekannya, terluka akibat amukan gajah.

Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berusaha mengevakuasi anak gajah sumatera liar yang terjerat di kawasan lindung konsesi PT Arara Abadi (AA), Distrik Melibur,  Desa Lubuk Umbut, Kec Sungai Mandau, Kab Siak, Rabu (16/10/2019). Diperkirakan anak gajah jantan berusia setahun dengan berat sekitar 200 kg tersebut telah terkena jerat selama kurang lebih sebulan, namun baru diketahui pada Selasa (15/10/2019). Jerat yang diduga sengaja dipasang oleh warga untuk menjerat babi kerap mengancam satwa lainnya hingga dapat berakibat fatal. Gajah tersebut akhirnya ditempatkan di Pusat Latihan Gajah Minas. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berusaha mengevakuasi anak gajah sumatera liar yang terjerat di kawasan lindung konsesi PT Arara Abadi (AA), Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kec Sungai Mandau, Kab Siak, Rabu (16/10/2019). Diperkirakan anak gajah jantan berusia setahun dengan berat sekitar 200 kg tersebut telah terkena jerat selama kurang lebih sebulan, namun baru diketahui pada Selasa (15/10/2019). Jerat yang diduga sengaja dipasang oleh warga untuk menjerat babi kerap mengancam satwa lainnya hingga dapat berakibat fatal. Gajah tersebut akhirnya ditempatkan di Pusat Latihan Gajah Minas. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky)

Setelah mengamuk, barulah gajah-gajah liar itu pergi dan kembali ke kawasan register.

Sementara Saridi dibawa dan sempat dirawat di RSUD di Kota Agung. Sarlan (43), kakak Saridi, mengungkapkan Saridi akhirnya harus dirujuk ke RS lain untuk dioperasi.

"Dapat rujukan dari RS Kota Agung untuk dirawat di sini (RS Airan Raya). Sampai di sini semalam jam 11 (Jumat malam pukul 23.00 WIB)," jelasnya.

Baca: Begini Nasib 5 Pemain Naturalisasi Indonesia yang Kini Justru Menghilang

Baca: Cekik dan Ancam Polantas, TS Ternyata Takut Pulang Karena Beritanya Viral

Habitat Asli

Informasi yang dihimpun Tribun Lampung, kawanan gajah ini berhabitat asli di hutan lindung Register 39, daerah Talang Bamban.

Mulanya, area jelajah mereka hanya Register 39 dan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Namun, sejak 2016, area jelajah kawanan gajah tersebut meluas. Dari Register 39, turun ke Pekon Sri Katon, Pardawaras, Sedayu, Margomulyo, Karang Agung, Sidomulyo, Tulung Asahan, lalu ke Register 31.

Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berusaha mengevakuasi anak gajah sumatera liar yang terjerat di kawasan lindung konsesi PT Arara Abadi (AA), Distrik Melibur,  Desa Lubuk Umbut, Kec Sungai Mandau, Kab Siak, Rabu (16/10/2019). Diperkirakan anak gajah jantan berusia setahun dengan berat sekitar 200 kg tersebut telah terkena jerat selama kurang lebih sebulan, namun baru diketahui pada Selasa (15/10/2019). Jerat yang diduga sengaja dipasang oleh warga untuk menjerat babi kerap mengancam satwa lainnya hingga dapat berakibat fatal. Gajah tersebut akhirnya ditempatkan di Pusat Latihan Gajah Minas. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berusaha mengevakuasi anak gajah sumatera liar yang terjerat di kawasan lindung konsesi PT Arara Abadi (AA), Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kec Sungai Mandau, Kab Siak, Rabu (16/10/2019). Diperkirakan anak gajah jantan berusia setahun dengan berat sekitar 200 kg tersebut telah terkena jerat selama kurang lebih sebulan, namun baru diketahui pada Selasa (15/10/2019). Jerat yang diduga sengaja dipasang oleh warga untuk menjerat babi kerap mengancam satwa lainnya hingga dapat berakibat fatal. Gajah tersebut akhirnya ditempatkan di Pusat Latihan Gajah Minas. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky)

Setelah itu, berlanjut sampai masuk Lampung Barat, Kecamatan Suoh, tepatnya daerah Roworejo dan sekitarnya. Lalu kembali lagi ke Register 39, begitu terus berulang kali.

Terakhir, Jumat petang, kawanan gajah mengulangi rute jelajahnya. Karena itulah Satgas berupaya menggiring mereka agar tak keluar dari Register 39. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto/CR5)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kawanan Gajah Liar Gigit Saridi, Petugas Pukul Gajah untuk Lepaskan Gigitan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved