Memakai Cincin Akik, Warga Muaraenim Ini Hujamkan Pukulan Bertubi-tubi ke Wajah Istri
Tak puas dengan memukul memakaki tangan kosong, pelaku juga memukulkan kepala korban dengan helm hingga korban akhirnya meninggal dunia
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Yulinda warga Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang Muaraenim ini tewas ditangan suaminya sendiri.
Yedi Mulyadi, sang suami sempat merekayasa laporan kematian Yulinda.
Namun polisi tidak percaya begitu saja terus mendalami kasus kematian Yulinda.
Akhirnya, Yedi Mulyadi bin Acep (43) mengakui telah menganiaya istrinya hingga tewas.
Di hadapan petugas kepolisian mengaku bahwa ialah yang telah menghabisi nyawa istrinya.
Pembunuhan karena dilatar rasa kesal kepada korban setelah sempat cekcok, Senin (3/2/2020).
Saat itu, pelaku baru pulang setelah tiga minggu berada di sekayu.
Baca: Tiga Penjual Mie Aceh Jadi Tersangka Setelah Berduel Tewaskan Preman yang Memalak di Warung
Baca: Seorang Juru Parkir di Bandung Cekik Teman Kencan Hingga Tewas Setelah Puaskan Berahinya
Baca: Suami di Serpong Membabibuta Habisi Sang Istri, Luka Merata dari Kepala Sampai Kaki
Sesampainya di rumah, atau tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, tiba-tiba handphone tersangka berdering.
Diduga yang menghubungi pelaku adalah seorang wanita yang dicurigai korban sebagai wanita idaman lain (WIL) suaminya.
Korban yang tahu bahwa WIL yang tengah menghubungi suaminya langsung menghardik pelaku dengan ungkapan.
"Kalau tidak mikirkan anak, sudah lama aku minta cerai".
Mendengar pernyataan sang istri, pelaku langsung naik pitam.
Pelaku dengan membabi buta langsung memukul wajah korban.
Baca: Jasad Korban Pembunuhan ditemukan di Jurang Cihampelas, Terungkap Pelaku Kesal Karena Ditagih Hutang
Baca: Setelah Membunuh, Pria Ini Bawa Penggalan Kepala Istri ke Polisi Sambil Nyanyi Lagu Perjuangan
Pelaku yang memakai cincin akik langsung menghujamkan pukulan bertubi-tubi ke wajah korban.
Ternyata, batu cinin yang dipakai pelaku mengenai mata korban.
Tak puas dengan memukul memakaki tangan kosong, pelaku juga memukulkan kepala korban dengan helm.
Namun, setelah memukuli istrinya, pelaku langsung mencoba mengantarkan isrtinya ke bidan desa setempat.
Nahas, sebelum sampai di tempat bidan, nyawa Yulinda tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.
Melihat kematian korban tak wajar, Ahmad Aspawi (43) kakak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gunung Megang.
Kapolsek Gunung Megang, AKP Feryanto mengatakan, suami mengakui seluruh perbuatannya tersebut.
"Di wajah korban ada luka memar pada mata sebelah kiri, luka pada bibirdan luka memar pada siku kanan dan siku kiri,"kata AKP Feryanto.
"Tersangka diancam dengan pasal 44 Ayat (3) UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT)," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Rekayasa Kematian, Ternyata Pembunuh Yulinda Warga Muaraenim Suaminya, Dipicu Wanita Idaman Lain