Virus Corona
Seorang WNA Asal China di Cilacap Diduga Terinfeksi Virus Corona, Hingga Kini Masih Diisolasi
Saat ini, yang bersangkutan sedang diobservasi di ruang isolasi RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Seorang warga negara asing (WNA) asal China berinisial LS (29) di Cilacap, Jawa Tengah, diduga terinfeksi virus corona.
Saat ini, yang bersangkutan sedang diobservasi di ruang isolasi RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah.
Baca: PPIT Wuhan: Semua WNI di Hubei Sehat dan Tak Ada yang Terinfeksi Virus Corona
Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama RSUD Margono Soekarjo dr Moh Tarqib Alatas menjelaskan, pasien tersebut merupakan rujukan dari Dinas Kesehatan dan KKP Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dengan gejala batuk dan pilek.
Pasien tersebut baru datang dari Shanghai.
"Sesuai prosedur penanganan maka dilakukan perawatan di ruang isolasi khusus selama masa observasi dan dipastikan tidak kontak dengan pasien lain," kata Tarqib saat konferensi pers di RSUD Margono Soekarjo, Selasa (28/1/2020).
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan penunjang, kata Tarqib, sampai saat ini belum menunjukkan ke arah infeksi virus corona.
RSUD Margono Soekarjo masih mengawasi perkembangan pasien tersebut.
"Perlu pemeriksaan khusus, (sampel) dikirimkan ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan). Sebelum terbukti benar (positif atau negatif) kami lakukan sesuai kaidah-kaidah penanganan virus," ujar Tarqib.
Menurut Tarqib, untuk memastikan WN China itu positif terinfeksi virus corona, butuh waktu sekitar tiga hari sejak pengiriman sampel.
LS merupakan anak tenaga kerja asing asal Wuhan, China, yang bekerja di Cilacap, Jawa Tengah. Pada Selasa (21/1/2020), LS yang tinggal di Shanghai tiba di Indonesia.
Pada Minggu (26/1/2020), LS demam hingga lemas.
Baca: Stok Pangan Menipis di Wuhan, Menlu : Pemerintah Fokus Pasok Makanan untuk WNI
Orangtua LS pun melaporkan masalah kesehatan yang dialami anaknya.
"Hari ini kondisinya sudah membaik, suhunya 36,5 derajat, sedikit batuk dan pilek, sedikit lemas," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Senin (27/1/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: WN China di Cilacap yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Masih Diisolasi
Ada 3 orang diduga terinfeksi di Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jawa Tengah tidak panik dan cemas.
Menghadapi wabah virus corona, Ganjar sudah menginstruksikan para pemangku kepentingan di provinsi ini melakukan sejumlah langkah antisipatif.
"Ketika isu virus corona ini muncul, kami sudah perintahkan dua hal. Satu, saya perintahkan seluruh pintu masuk Jawa Tengah (bandara) disiapkan posko untuk pengecekan," terangnya, Selasa (28/1/2020).
Baca: RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Terindikasi Suspect Corona, Datang Sendiri Bukan Hasil Rujukan
Baca: Terindikasi Suspect Virus Corona, WNA Wuhan China Dirujuk Dinkes Cilacap ke RS Margono Purwokerto
Baca: Siswi SMP Ditemukan Meninggal di Gorong-gorong, Terekam CCTV Diajak Sosok Pria Dewasa
Baca: Puryanto Penemu Gading Gajah Purba di Sragen Minta Kompensasi Uang, Ini Jawaban Dody Wiranto
Instruksi tersebut sudah disampaikan Plh Pj Sekda Sarwa Pramana ke dinas kesehatan dan RSUD di seluruh kabupaten/kota.
"Setelah itu kami mendapat laporan rutin dari kepala dinas kesehatan.
Beberapa laporan tentang kewaspadaan, antisipasi dan sebagainya," imbuh Ganjar.
Gubernur juga menerima laporan mengenai perawatan WNA China berinisial LS (29) di RSUD Margono Purwokerto.
Pasien asal Shanghai, keluarganya dari Wuhan, ini sedang menjalani observasi dan isolasi.
"Dia datang ke Cilacap bersama keluarga, liburan.
Menginap di salah satu hotel.
Dia mengeluh demam, batuk, dan pilek," ungkapnya.
Laporan lain mengenai keberadaan suspect virus corona ini juga diterima Ganjar dari RSUP Kariadi dan RS Moewardi.
Seluruhnya sudah mendapatkan penanganan sesuai prosedur operasional standar.
"Yang di Moewardi ini juga sedang dicek dan dipantau.
Semua sudah ada penanganan-penanganan," papar dia.
Ada juga WNA China yang berinisiatif datang ke sebuah puskesmas di Purwokerto memeriksakan diri.
Ganjar menegaskan sampai Selasa pagi belum ada yang memastikan pasien-pasien itu positif pneumonia corona.
"Siang ini mungkin sudah ada laporannya.
Hari ini saya minta (Dinas Kesehatan) cek langsung, komunikasi langsung dengan pengelola rumah sakit bersangkutan," jelasnya.
Orang no 1 di Jawa Tengah ini menegaskan pemerintah akan akan merespons cepat setiap ada laporan di mana pun.
Sebaliknya, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke rumah sakit jika terkena flu dan demam serta sesak nafas.
Kemudian mengenakan masker kalau menderita flu sebagai pencegahan awal.
"Tidak perlu panik tapi kami minta seluruh instruksi, semua perhatian kita, tolong dilaksanakan.
Pola hidup sehat, terus cuci tangan memakai sabun sebelum makan," paparnya.