Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penganiayaan Wartawan di Aceh Barat
Argo Yuwono menyampaikan, saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polda Aceh Barat.
Aksi yang terjadi pada hari itu tidak ada kaitan dengan pemberitaan dugaan pengancaman terhadap Aidil Firmansyah Wartawan Modus Aceh, yang dilakukan oleh Akrim bebeberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, peristiwa yang menimpa Dedi murni persoalan pribadi antara Dedi Iskandar dengan Akrim terkait utang piutang antara keduanya pada tahun 2017 lalu.
Saat itu T Erizal bersama Akrim datang untuk menagih utang kepada Dedi dan mengaku prihatin terhadap Akrim atas utang yang dimiliki Dedi belum dibayarkan hingga kini.
"Saya datang bersama Akrim secara baik-baik, dan kita juga menjaga etika tidak enak juga di depan orang banyak, sehingga kami panggil ke belakang warung, untuk menanda tangani kwitansi, dan dia tidak mau tandatangan," jelas T Erizal saat dikonfirmasi Serambinews.com.
Dikatakannya, permintaan tandatangan yang dilakukan oleh Akrim tersebut lantaran utang yang diambil Dedi saat itu melalui transfer bukan tatap muka.
Bahkan, kata dia, slip transfer masih dimiliki.
Selain bukti transfer, kata dia, bukti utang Dedi itu juga terekam lewat obrolan WhatsApp antara Akrim dan Dedi.
Menurutnya, saat pihaknya menjumpai Dedi, kata Erizal, Dedi menolak dan tidak mau menandatanganinya dengan melontarkan pertanyaan, dengan bahasa Aceh bahwa dia tidak mau menandatanganinya.
Dalam suasana mulai memanas, kata Erizal, Dedi sempat mendorong mereka bahkan Dedi, kata Eri, sempat hendak memukul Akrim, akan tetapi Erizal mengaku melerainya agar Dedi tidak sempat memukul Akrim.
"Lalu saya lerai, dan sampai ke warung Elnino tadi. Dan di situlah ramai-ramai terus dan juga si Dedi itu pun lengannya ke leher saya dan ditekan-tekan terus dan saya tanyakan kenapa kamu cekik-cekik saya, saya melerai kamu, jangan kamu cekik-cekik saya," aku Erizal
Ia mengaku dicekik saat itu hingga lehernya memar.
"Saya air minum saja sampai sekarang tidak bisa tertelan," ungkap Eri lagi.
Lebih lanjut jelas Erizal, kedatangan mereka ke Elnino menyelesaikan terkait utang piutang secara kekeluargaan, bahkan agar persoalan itu bisa selesai dengan cara kekeluargaan pihaknya mendatangi orang tua serta mertua Dedi Iskandar untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Namun, kata dia, Dedi terus menghindar saat mereka datang menjumpainya, bahkan mereka juga menghubungi telepon selular Dedi namun Dedi tidak mau mengangkatnya.
"Kita rencananya tadi secara kekeluargaan dulu, kalau tidak juga baru ke ranah hukum. Cuma karena dia besar-besar suaranya dan tolak-tolak terus. Bahkan saya pun dicekik sama dia, saya nggak ada pukul. Saya nggak ada lihat dia ada dipukul atau ngak, demi Allah saya nggak ada saya pukul," aku T Erizal.