Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penganiayaan Wartawan di Aceh Barat
Argo Yuwono menyampaikan, saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polda Aceh Barat.
Pelaku yang terlibat kasus pengancaman wartawan Modus Aceh, yang datang dengan T Erizal lantas mengajak korban ke belakang warung kopi.
“Sesampai saya di dibelakang warung kopi, saya disodorkan kwitansi utang untuk diteken sebagi bentuk saya berutang dengan Akirm. Ketika saya menolaknya saat itu lah bermula terjadi pengeroyokan terhadap saya,” ungkap Dedi Iskandar.
Ia juga mengaku bingung dengan dengan cara mereka yang maksa menandatangani kwitasi utang oleh Akrim kepada dirinya, sebagai bentuk pengakuan jika ia berhutang kepada Akrim.
Dan pengeroyokan itu terjadi lantaran ia tidak mau menandatangani kwitansi utang tersebut.
"Saya berusaha menghindar, namu saya dikejar lagi dan saya bilang tolong jangan diganggu saya, saya lagi bertugas, tapi saya terus didorong dan ditarik oleh Akrim dan rekannya,” ungkap Dedi Iskandar.
Ia juga mengaku sempat menerima pukulan kepadanya yang mengenai dada, lengan dan bibir hingga berdarah, hingga ia mengaku sesak yang saat ini sedang dalam perawatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Dalam suasana keributan dan saling dorong itu, Kasubbag Humas langsung melerainya yang dibantu oleh pengunjung kafe saat itu terus berusaha melerai kejadian tersebut yang semakin ramai saat itu.
Dalam suasana gaduh itu juga, Kasubbag Humas berhasil meloloskan korban meninggalkan kafe tersebut menghindari perkelahian yang brutal.
Sehingga korban melarikan diri ke Mapolres saat itu sekaligus melaporkan peristiwa tersebut.
Sementara T Dedi Iskandar saat berada di Mapolres mengalami sesak nafas, sehingga rekan-rekan wartawan yang ikut mendampingi korban dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh guna mendapatkan penanganan medis.
Baca: Penghuni Panti Jompo di Gowa Bertengkar, Satu Orang Tewas Bersimbah Darah
Jauh sebelumnya, ia juga mengaku banyak teror yang dilakukan oleh anak buah Akrim, bahwa sempat tengah malam ke rumah Dedi saat itu, dan beruntung ia tidak keluar rumah, karena dikawatirkan akan diculik malam itu.
“Selama ini saya sudah banyak teror yang saya terimaka dari anak buah Akrim, yang mengicar saya menyangkut dengan pemberitaan, tetapi seharusnya jika ada masalah bicaralah baik-baik jangan secara kekerasan atau memaksa seperti itu,” ungkap Dedi.
Kelompok Akrim Bantah Pukul Wartawan
Sementara Teuku Erizal yang mengaku sebagai saudara Akrim yang terlibat dalam peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap Teuku Dedi Iskandar, wartawan AntaraNews, membantah membatan telah memukul Dedi Iskandar.