Senin, 6 Oktober 2025

15 Tahun Tsunami Aceh: Kapal USS Abraham Lincoln Penyuplai Bantuan Pertama kepada Para Korban

Kapal Induk USS Abraham Lincoln, Amerika Serikat punya kisah tersendiri yang tidak dapat dipisahkan dengan bencana gempa dan tsunami Aceh.

Editor: Dewi Agustina
For Serambinews.com
Kapal USS Abraham Lincoln 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Kapal Induk USS Abraham Lincoln, Amerika Serikat punya kisah tersendiri yang tidak dapat dipisahkan dengan bencana gempa dan tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004, tepat 15 tahun silam.

Tentara angkatan laut yang bermarkas di kapal induk kelima kelas Nimitz di Angkatan Laut Amerika Serikat ini termasuk penyuplai bantuan pertama kepada para korban tsunami di Aceh.

Melalui USS Abraham Lincoln, tentara Amerika Serikat dengan mudah dapat menjangkau wilayah yang terdampak bencana tsunami.

Seperti diketahui saat bencana tsunami terjadi, Kapal Induk USS Abraham Lincoln melakukan lego jangkar di wilayah perairan Aceh dalam sebuah misi.

Peristiwa bencana tsunami dengan cepat terdengar oleh awak kapal.

Beberapa heli dari US Navy yang berpangkalan di kapal induk USS Abraham Lincoln segera melakukan misi kemanusiaan menyuplai bantuan kepada para korban.

Kapal USS Abraham Lincoln
Kapal USS Abraham Lincoln (For Serambinews.com)

Pesawat asing ketika itu dapat dengan bebas memasuki wilayah udara Aceh setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu menetapkan bencana gempa dan tsunami Aceh sebagai bencana nasional.

TNI mengeluarkan Notice to Airman (Notam) yang mengisyaratkan ruang udara Aceh terbuka bagi pesawat-pesawat asing serta masyarakat internasional.

Mereka dapat langsung terbang dari negaranya menuju Aceh dalam misi kemanusiaan, tanpa harus memenuhi syarat keimigrasian normal.

Kurang dari 24 jam setelah Notice to Airman (Notam) tersebut diberlakukan, pesawat terbang asing dari berbagai negara segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Aceh melalui bandara Sultan Iskandar Muda.

Saat itu, karena tsunami, ruang udara Aceh terbuka lebar bagi seluruh negara yang menjalankan misi kemanusiaan.

Terlihatlah kesibukan para petugas bandara dalam mengatur hiruk-pikuk pesawat asing dan domestik yang menggunakan fasilitas bandara.

Sebelumnya pemerintah mengeluarkan Notice to Airman A-0764 berkaitan dengan situasi Aceh yang dalam status darurat militer dan darurat sipil.

Melalui Notam itu Pemerintah RI melarang terbang bagi semua pesawat asing di ruang udara Aceh.

Menurut Buku Tsunami dan Kisah Mereka yang diterbitkan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, awak radar bandara SIM mencatat hampir 150 pergerakan per hari, termasuk beberapa heli dari US Navy yang berpangkalan di kapal induk USS Abraham Lincoln.

Baca: Sandiaga Uno Tak Sengaja Ketemu Agus Harimurti Yudhoyono di Amerika Serikat, AHY: Surprised Banget

Baca: Pria Berjanggut Putih Rampok Bank dan Sebar Uang, Sempat Teriak Selamat Natal

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved