Oknum LSM dan Wartawan Abal Abal Peras Kepala SMP di Tulungagung, Begini Modusnya
Sujito dan kawan-kawan mempertimbangkan untuk membuat laporan, terkait pemerasan yang dilakukan oleh sejumlah kepala SMP Negeri ini
Editor:
Eko Sutriyanto
“Kami masih coba berkonsultasi dengan penegak hukum, serta dengan Dindikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga),” tegas Sujito.
Sementara Wakil MKKS SMP Kabupaten Tulungagung, Heni Hendarto, mengaku pernah membuat pengaduan ke polisi, terkait ulah oknum LSM dan wartawan abal-abal.
Saat itu mereka membuat proposal untuk mengadakan acara tasyakuran di Balai Rakyat Tulungagung. Heni pun menanggung pembiayaan untuk acara itu.
“Tapi ternyata saat pelaksanaan, saya datangi lokasinya tidak ada kegiatan apa-apa. Ternyata itu modus mereka mencari uang,” keluh Heni.
Sedangkan Kepala SMPN 3 Tulungagung, Amri mengakui pernah diintimidasi oknum yang mengaku anggota LSM dan wartawan ini.
Mereka datang dengan membawa print out penggunaan listrik, seperti laporan pertanggungjawaban sekolah.
Dalam bukti print out itu tertera, biaya listrik per bulan Rp 15 juta.
Mereka kemudian menuding Amri melakukan penyelewengan dana sekolah.
Alasannya, biaya listrik per bulan di SMPN 3 Tulungagung lebih mahal dibanding sekolah lain.
Menanggapi ini Amri melawan intimidasi ini dan menolak mengeluarkan uang untuk mereka.
“Kan lucu, saya dibilang menyelewengkan uang sekolah hanya karena biaya listrik lebih banyak dibanding sekolah lain.
Padahal jelas, saya punya bukti pembayaran resmi ke PLN,” tegas Amri.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Banyak Kepala SMP Pinggiran di Tulungagung Jadi Korban Pemerasan Oknum LSM dan Wartawan Abal-abal