Selasa, 30 September 2025

Oknum LSM dan Wartawan Abal Abal Peras Kepala SMP di Tulungagung, Begini Modusnya

Sujito dan kawan-kawan mempertimbangkan untuk membuat laporan, terkait pemerasan yang dilakukan oleh sejumlah kepala SMP Negeri ini

Editor: Eko Sutriyanto
Ist
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Surya David Yohanes


TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG
- Sejumlah kepala  SMP Negeri di Tulungagung menjadi korban pemerasan yang dilakukan sejumlah orang yang mengaku anggota LSM dan wartawan abal-abal. 

Bahkan, mereka harus mengeluarkan uang puluhan juta, karena ketakutan saat diintimidasi.

“Yang paling banyak menjadi korban SMP Negeri di wilayah timur Tulungagung. Tapi saya yakin SMP lain akan digilir untuk didatangi,” ucap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Tulungagung, Sujito, Kamis (19/12/2019).

Oknum yang mengaku LSM dan wartawan ini menggunakan modus membawa data laporan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) online yang diunduhnya.

Laporan itu kemudian dibawa ke beberapa sekolah dengan dalih ada penyelewengan.

Ujung-ujungnya mereka menekan agar penyelewengan itu tidak dipublikasikan maka Kasek yang bersangkutan dimintai sejumlah uang.

Baca: Kronologi Pemukulan Terhadap Penumpang TransJakarta, Korban Ternyata Seorang Wartawan

Baca: Tuntutan Perkosaan Wartawan Cantik Jepang Berhasil Dikabulkan Pengadilan, Bayar 3,3 Juta Yen

Baca: Pria Ini Peras Sopir Truk Bongkar Muat di Pasar Kota Agung, Modalnya Cuma Stempel LSM

“Mereka selalu bilang, data yang mereka bawa bersifat rahasia, hanya bisa dibuka tim IT mereka. Padahal itu pertanggungjawaban BOS yang memang bisa diakses siapa saja,” sambung Sujito.

Oknum yang mengaku anggota LSM dan wartawan ini juga mengancam akan melaporkan ke penegak hukum.

Sebenarnya para Kasek yang diintimidasi itu tidak melakukan kesalahan.

Namun karena pada dasarnya mereka tidak mau ada keributan, maka mereka memilih mengeluarkan uang pribadi untuk oknum yang mengaku anggota LSM dan wartawan ini.

“Jadi kalau ditanya, kenapa tidak lapor? Karakter pedagogiknya melekat, mereka tidak bisa berbuat vulgar,” ucap Sujito.

Namun dalam rapat MKKS SMP di Tulungagung hari ini, masalah ini menjadi pembahasan khusus.

Baca: Kronologi Kepsek Tewas di Dalam Mobil, Ditemukan Tanpa Celana dan Teman Wanita IS Masih Misterius

Baca: Masduki Rasakan Hidup di Luar Zona Nyaman Selama 5 Tahun Usai Berhenti sebagai Jurnalis

Baca: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timpa Puluhan Siswa, Mantan Kepala Sekolah: Maafkan Anak-anakku

Sujito dan kawan-kawan mempertimbangkan untuk membuat laporan, terkait pemerasan yang dilakukan oleh sejumlah kepala SMP Negeri ini.

Pihaknya tidak ingin pemerasan ini terjadi pada kepala SMP Negeri lainnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan