Senin, 6 Oktober 2025

Setelah Tuntun Baca Kalimat Syahadat, Irianto Hanya Bisa Melihat Mustadi Diseret Harimau ke Semak

Mustadi diterkam harimau di kebunnya di dataran Pagar Embun, Hutan Seribu, Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Muaraenim

Editor: Hendra Gunawan
Ardani Zuhri/Sripo
Irianto (32) saksi mata utama yang melihat langsung kejadian menimpa Mustadi diterkam harimau di hutan Ataran Pedamaran KPH Semendo, Muara Enim. 

Kapolsek Semendo AKP Ferry Irdayanto melalui Kanit Bimas Polsek Semendo Iptu Awan Setiadi, bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi korban bersama dengan warga masyarakat baik warga Desa Rekimai dan Desa Pajar Bulan.

Jenazah korban di temukan di semak-semak hutan dalam keadaan mengenaskan yakni adanya luka cekikan di leher, dada sebelah kanan sudah bolong diperkirakan organ tubuh bagian dalam sudah di makan harimau, dan jari-jari kaki sudah tidak utuh lagi.

Evakuasi dilakukan pada malam hari dan jenazahnya di bawah ke Puskesmas Pajar Bulan untuk di visum dan dibawa kerumah duka di Desa Pajar Bulan, Kecamatan SDU, Kabupaten Muaraenim.

"Kita sudah mengevakuasi 13 warga yang berada di tujuh pondok disekitar kejadian," ujarnya.

Sesamgkan menurut Tokoh masyarakat Semende Daraini bahwa saat ini, masyarakat ketakutan terutama yang akan ke kebun.

Untuk ia meminta kepada instansi terkait untuk bisa memberikan rasa aman dan nyama kepada masyarakat Semende.

Dan jika harus mengevakuasi Harimau tersebut secepatnya dilakukan karena dikhawatirkan akan memakan korban kembali.

"Ini telah berkali-kali dan sudah banyak memakan korban, pemerintah seharusnya serius dan ada tindakan nyata," ujar mantan anggota DPRD Muaraenim ini.

Sementara itu, Rohmat Polhut dari Balai KSDA Sumsel Seksi Konservasi Wilayah II menyebutkan, pihaknya setelah mendapat laporan kejadian warga diterkam harimau tersebut sehingga langsung bergerak ke Semendo.

Namun pihaknya tidak bisa bertindak lebih jauh, karena lokasi kejadian masih berada di Hutan Lindung.

Dan jika terpaksa dilakukan paling hanya dievakuasi. Sebab hutan lindung adalah habitatnya.

Untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk turun dan menghindar dari wilayah Hutan Lindung, jangan sampai terjadi lagi.

Adapun penyebabnya belum tahu dan dipastikan Harimau karena pihaknya belum ke lokasi, namun untuk kejadian di Dempo Pagar Alam dan Desa Pulau Panas Kabupaten Lahat itu jelas dilakukan Harimau.

Faktor pemicunya belum pasti namun diperkirakan mungkin perubahan iklim, cadangan air berkurang, makanan berkurang, areal jelajah berkurang, dan lain-lain. Solusinya, jika bertemu Harimau lebih baik lari.(ari)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Irianto Tuntun Mustadi Ucapkan Kalimat Syahadat, Sementara Harimau Mengawasi dalam Jarak 3 Mete

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved