Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Lengkap Dina Oktavia, Ibu Muda di Surabaya yang Dicerai Suami karena Anaknya Terlahir Cacat

Seorang ibu muda di Surabaya dicerai suami karena anak mereka terlahir cacat. Keluarga suami mengaku malu hingga Risma turun tangan.

TRIBUNJATIM.COM
Cerita Lengkap Dina Oktavia, Ibu Muda di Surabaya yang Dicerai Suami karena Anaknya Terlahir Cacat 

Pernikahannya sempat ditentang sang mertua lantaran kondisi Dina yang berlatar belakang keluarga tak beruntung.

Hanya saja, pasangan muda itu masih bisa menjalani cobaan hingga memiliki buah hati.

Namun, belakangan, sang suami beserta keluarganya enggan mengakui Pandhu lantaran terlahir dalam kondisi tak normal.

"Malu gara-gara cucunya gak sempurna," ujar Dina saat ditemui dirumahnya di kawasan Jojoran STAL 5B Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Minggu (1/12/2019).

2. Pandhu didiagnosa hidrosefalus sejak dalam kandungan


Pejabat Pemkot Surabaya saat meninjau secara langsung rumah Dina Oktavia, ibu muda di Jojoran STAL 5B Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, yang seorang diri merawat anaknya yang menderita Hidrosefalus.
Pejabat Pemkot Surabaya saat meninjau secara langsung rumah Dina Oktavia, ibu muda di Jojoran STAL 5B Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, yang seorang diri merawat anaknya yang menderita Hidrosefalus. (SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra)

Dina Oktavia mengungkapkan, kondisi sang anak telah diketahui sejak masih di dalam kandungan.

"Anak saya kelainan sejak dalam kandungan," kata Dina.

Dina bercerita, Pandhu baru saja keluar dari rumah sakit untuk menjalani operasi pemasangan selang untuk saluran cairan di kepalanya di RSU dr Soetomo Surabaya.

"Ini masih rawat jalan," ungkap Dina.

Sekadar diketahui, hidrosefalus adalah kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak

Dilansir dari HelloDokter, otak normal mengandung cairan bening yang diproduksi dalam rongga ventrikel otak.

Cairan ini disebut dengan cairan serebrospinal yang mengalir dari sumsum tulang belakang ke seluruh otak untuk menunjang berbagai fungsi otak.

Namun ketika jumlahnya berlebihan, hal ini justru akan mengakibatkan kerusakan permanen jaringan otak yang menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual anak.

Pembesaran ukuran kepala terjadi karena jumlah produksi cairan serebrospinal berlebih sehingga menekan tengkorak, atau karena cairan serebrospinalnya tidak dapat mengalir dengan baik di dalam otak.

Sebagian besar kasus hidrosefalus pada anak terjadi sejak lahir (cacat lahir bawaan/kelainan kongenital).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved