Selasa, 7 Oktober 2025

Viral Media Sosial

Viral Video Seorang Ibu Tega Seret Anaknya, Diduga Karena Baby Blues, Bagaimana Cara Menanganinya?

Psikolog menyebutkan ibu yang tega menyeret anak balitanya sedang mengalami depresi atau baby blues. Psikolog pun memberikan cara penanganannya.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
kolase serambinew, ilustrasi newsx.com
Viral ibu di Aceh seret anaknya sekitar 12 meter 

5. Menemani seorang ibu yang sedang ditinggal tugas ke luar kota oleh suaminya

6. Datang ke psikolog

Mengenali Penyebab Baby Blues

Menurut Adib, seorang ibu dapat mengalami baby blues saat memiliki banyak tekanan yang terpendam.

Sebagaimana yang dilihatnya dalam kasus seorang ibu berinisial NU.

"Ibu ini kan tekanannya sudah banyak, artinya ini tekanan-tekanan yang sudah mengumpul," jelasnya.

"Tekanan dari dia punya anak pertama, anak kedua, sehingga si ibu ini sudah benar-benar tidak tahu caranya mengasuh anak ini seperti apa," sambung psikolog praktekpsikolog.com itu.

Adib menambahkan, kondisi tersebut dapat dialami seorang ibu yang kurang mendapat dukungan sosial.

"Ini terjadi karena memang dukungan sosial kepada si ibu ini kurang," kata Adib.

Kendati demikian, Adib tetap tidak membenarkan terjadinya kekerasan pada anak.

Adib menyayangkan, kondisi psikologis orangtua yang tidak tertangani dengan baik sehingga anak menjadi korban.

"Ya memang dilema, mau disalahin barangkali ibu ini juga korban dari lingkungan, entah korban dari masa lalu dia sehingga dia mengalami depresi atau baby blues, karena dia kurang diperhatikan oleh suami, kurang diperhatikan oleh orang tuanya, misalnya," tutur Adib.

"Tidak dibenarkan melakukan kekerasan kepada anak. Sebisa mungkin jangan melakukan kekerasan terhadap anak," tandasnya.

Psikolog Adib menuturkan, kekerasan pada anak dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak itu.

"Dampaknya ketika anak mengalami trauma ini kan anak bisa saja jadi benci orang tua, anak jadi pendiam, anak bisa tertekan, bahkan mengalami trauma yang mendalam," jelas Adib.

Tak hanya itu, Adib menyampaikan, seorang anak korban kekerasan juga dapat melakukan hal yang sama pada anaknya kelak.

"Akhirnya kalau anak itu tumbuh dewasa, menikah, dan memiliki anak, akhirnya dia melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan orang tuanya," kata Adib.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved