Klarifikasi Gus Muwafiq Soal Ceramah Masa Kecil Nabi yang Viral: Tak Ada Niat Hina Rasulullah
Gus Muwafiq ramai diperbincangkan publik seusai menyampaikan ceramah yang menyinggung soal masa kecil Nabi Muhammad.
TRIBUNNEWS.COM - Ceramah Gus Muwafiq dalam sebuah acara di Purwodadi, sontak viral dan mendapat sorotan dari masyarakat.
Dalam sebuah tausiah asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut Nabi Muhammad ingusan dan tidak terawat ketika kecil.
Terkait hal tersebut, Gus Muwafiq memberikan klarifikasi.
Tribunnews melalui unggahan laman Twitter Nahdlatul Ulama @nahdlatululama, video klarifikasi dari Gus Muwafiq berdurasi 0:50 detik.
"Tabayyun:
Gus Muwaffiq: Tidak ada sedikitpun niat untuk menghina Nabi SAW.Dalam kesempatan ini pula Gus Muwaffiq menyampaikan permohonan maaf. Mari terus saling mengingatkan dalam kebaikan dengan lapang jiwa dan tenang. Semoga Allah SWT menurunkan hikmahnya," tulis @nahdlatululama.
Unggahan klarifikasi dari Twitter @nahdlatululama mendapat tanggapan positif dari beberapa masyarakat.
Di antaranya ada Claudio Mariust yang membalas unggahan tersebut.
"Ada pepatah kuno yg mengatakan "semakin tinggi Ilmu seseorang, maka semakin mulia akhlaknya seseorang juga" tulis @claudiomariust.
Niyang Dewi juga melayangkan komentar dan menghimbau untuk mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
"Tidak ada manusia yang sempurna Gus.... semoga apa yang sudah terjadi menjadi ajang pembelajaran bagi kita semua," tulis @Amidala43705725
Jozix juga turut memberikan komentar di kolom unggahan Twiter @nahdlatululama.
"Terkadang air jernih sulit di terima oleh ikan yg terbiasa hidup di air keruh... Maju terus Gus cerdaskan bangsamu ini yg terpapar oleh kedunguan," tulis @Jozix3.
Pernyataan Gus Muwafiq
Video ceramahnya di Purwodadi viral di media sosial.
Gus Muwafiq dalam ceramahnya yang menggunakan bahasa Jawa menyinggung soal Nabi Muhammad menggunakan kata rembes dan tidak terawat.
"Tapi awak dewe nggambarno Kanjeng Nabi lahir koyo ngene-koyo ngene. Nabi lahir biasa mawon. Wajahe bersinar. Lah nek bersinar yo konangan, dikethok karo wong bolone Abroha,"
"Kan ono seng cerito bahwa Nabi lahir wajahe bersinar tekan langit, lha lek koyo ngunu yo digoleki karo wong Yahudi. Biasa mawon, cilikane yo rebes, wong melu mbah. Bocah kui yen melu mbah mesti ora pati
kaurus, neng ndi-ndi. Wong mbah kuwi teng pundi mawon, lek ngurus boca ora iso," tambahnya.
(Tapi kita menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad beragam. Nabi lahir biasa saja. Wajahnya bersinar? Kalau wajahnya bersinar nanti ketahuan dan dibunuh oleh suruhan Raja Abrahah.
Kan ada yang bercerita bahwa Nabi lahir dengan wajah yang bersinar hingga ke langit. Kalau seperti itu, ya bisa dicari oleh orang-orang Yahudi. Lahirnya Nabi itu biasa saja. Masa kecilnya juga ingusan, karena ikut kakeknya. Dimana-mana anak yang ikut kakeknya biasanya tidak terurus. Dimanapun, kakek tidak bisa mengurus anak kecil.)
Klarifikasi Gus Muwafiq
Dalam video klarifikasi yang diunggah YouTube Santri Aswaja, Minggu (1/12/2019), Gus Muwafiq menyampaikan dirinya senang diingatkan oleh kaum muslim dan waga bangsa Indonesia yang mencintai Rasulullah.
Ia juga mengatakan sangat mencintai Rasulullah dan menurutnya tidak ada sosok muslim yang tidak mencintai rasululah.
Kemudian, Gus Muwafiq menyampaikan bahwa kalimat ceramahnya di Purwodadi adalah jawaban untuk diskusi yang ia sering diskusikan bersama milenial.
Pria berambut gondrong tersebut mengatakan, milenial tidak pernah puas dengan jawaban yang ia berikan.
"Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," tuturnya.
Ia kemudian menjelaskan arti kata rembes.
Berdasar penuturannya, dalam bahasa Jawa, rembes berarti memiliki ingus/umbel.
"Bahasa saya, rembes itu umbelan. Tidak ada lain," tegasnya.
Gus Muwafiq lantas meminta maaf karena menimbulkan kegaduhan terkait ceramahnya.
"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar anda (saya) lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenernya sederhana, tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat," tutur Gus Muwafiq.