Sabtu, 4 Oktober 2025

Ruas Tol Cipali Bukukan 22 Kali Kejadian Kecelakaan Sepanjang Tahun 2019

Laka lantas di Tol Cipali Minggu kemarin menewaskan enam penumpang Toyota Avanza bernopol B 1076 PVC di KM 113.200 tol Cipali.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Choirul Arifin
Istimewa
Kecelakaan maut menewaskan enam penumpang Toyota Avanza bernopol B 1076 PVC. Kecelakaan ini terjadi di KM 113.200 Tol Cipali, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Cipali, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang pada Minggu (1/12/2019).

Laka lantas itu menewaskan enam penumpang Toyota Avanza bernopol B 1076 PVC di KM 113.200 tol Cipali.

Kecelakaan itu langsung menewaskan 6 orang, diantaranya 4 orang dewasa dan 2 orang anak-anak.

Korban tewas orang dewasa diantaranya sopir bernama Sutarno (44) dan Sunarto warga dari Jakarta Selatan.

Sukardi warga Kota Tangerang dan Tutik Kurniawati warga Kabupaten Boyolali.

Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo, dua orang meninggal lagi masih anak-anak dan identitasnya sudah bisa diidentifikasi.

"Dua orang meninggal lagi masih anak-anak. identitasnya sudah bisa diidentifikasi usia 10 tahun dan 8 tahun asal Boyolali," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via pesan elektroniknya, Minggu (1/12/2019) yang dikutip dari Tribunjabar.co.id.

Kombes Trunoyudo menjelaskan laka lantas itu melibatkan kendaraan Avanza dan truk yang mengangkut sepeda motor baru.

Keduanya tengah berada di jalur arah Jakarta dan truk melaju pelan di jalur lambat.

"Kendaraan Avanza menabrak bagian belakang truk ‎yang sedang melaju di jalur lambat," ujarnya.

Menurutnya, saat ini polisi dari Ditlantas Polda Jabar dan Satlantas Polres Subang sedang olah TKP di lokasi kejadian.

Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan dibawa ke kantor PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Cilameri.

Kendaraan Avanza berwarna biru itu tampak rusak berat di bagian depan hingga bagian tengah.

Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipali, wilayah Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019).
Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipali, wilayah Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019). (istimewa via YouTube Yuherda)

‎Adapun truk hanya rusak ringan di bagian belakang. Tampak sepeda motor baru masih tersimpan di bak truk.

Dalam kejadian ini, satu penumpang Avanza dirawat di RSUD Subang. ‎

Belum diketahui secara pasti penyebab dari kecelakaan pada awal desember 2019 ini.

Kecelakaan maut menewaskan enam penumpang Toyota Avanza bernopol B 1076 PVC. Kecelakaan ini terjadi di KM 113.200 Tol Cipali, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019).
Kecelakaan maut menewaskan enam penumpang Toyota Avanza bernopol B 1076 PVC. Kecelakaan ini terjadi di KM 113.200 Tol Cipali, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019). (Istimewa)

Namun perlu diketahui sebelumnya, di jalur tol Cipali ini memang rawan kecelakaan.

Bahkan Mabes Polri mencatat sepanjang 2019 sudah terjadi 22 kali kecelakaan.

Umumnya adalah kendaraan melintas ke jalur berlawanan sehingga menyebabkan tabrakan.

"Dari 22 kejadian itu, 32 orang meninggal," ujar Brigjen Hariyanto, Direktur Gakkum Korlantas Mabes Polri, saat memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP) tabrakan antara Bus Sinar Jaya dengan Bus Arimbi Jaya Agung yang terjadi di kilometer 117, Kamis (14/11) yang masih dilansir melalui Tribunjabar.co.id.

Nyatanya, sejak diresmikan pada 2015 lalu, jalan di Tol Cipali tidak diberi pembatas jalan.

Padahal di jalan tol lain seperti Tol Cipularang atau Tol Jakarta-Cikampek, dibuat pembatas jalan dari dinding beton.

Ketiadaan pembatas yang diduga kuat menjadi pemicu laka lantas, karena batas jalur arah Cirebon dan Jakarta itu hanya berupa tanah.

Agar peristiwa serupa tak terulang, Haryanto berharap, upaya pencegahan bisa segera dilakukan.

Salah satunya dengan membuat pembatas jalur A dan B.

"Apalagi sebentar lagi musim liburan Natal dan Tahun Baru, jadi pasti jalur ini akan penuh," ujarnya.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Hery Antasari, saat dihubungi melalui pesawat telepon, (13/11/2019).

"Pembatas jalan itu harus diinvestasikan untuk ini (mengurangi angka kecelakaan di Cipali)," kata Hery.

Hery mengatakan, pihaknya sudah berkali‑kali mengusulkan pemasangan pembatas jalur di Jalan Tol Cipali dalam berbagai kesempatan rapat ataupun nonformal kepada pengelola jalan tol.

"Tapi kami, kan, cuma mengimbau karena ini ranahnya BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)," kata Hery.

Hery juga mengatakan, karakteristik Jalan Tol Cipali berbeda dengan jalan tol lainnya.

Permukaan Tol Cipali bergelombang di beberapa titik dan jalurnya cenderung lurus.

Hal itu berpotensi mengurangi konsentrasi para pengemudi yang kelelahan.

"Itu sebabnya, karakter tol seperti ini harus dilengkapi dengan fasilitas keselamatan jalan yang maksimal," ujarnya.

(Tribunnews.com/Maliana)(TribunJabar.co.id/Mega Nugraha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved