Kamis, 2 Oktober 2025

Kisah Wahyuni, Pendaki Gunung Wanita Tertua di Indonesia, Tak Pernah Lupa Bawa Ikan Asin

Tapi di Pekalongan ada nenek usia 66 tahun masih sanggup taklukkan gunung tertinggi di Sulawesi Selatan.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Dokumentasi Wahyuni saat menaklukkan Gunung Latimojong Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN -- Di saat usia sudah senja seorang wanita biasanya memilih untuk selalu bersama dengan keluarga di rumah saja untuk menikmati hari tua.

Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Wahyuni (66) seorang nenek asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Hobinya mendaki gunung justru membuatnya terus berpetualang menaklukkan gunung-gunung di Indonesia.

Hobi yang biasanya dimiliki oleh kalangan remaja itu terus ditekuninya sejak masih muda hingga kini.

Ditemui Tribun Jateng, wanita ini mengakui baru saja menaklukkan gunung tertinggi di Sulawesi Selatan yaitu Gunung Latimojong.

Dari raut mukanya kelihatan jelas bahwa usia Wahyuni tidak muda lagi. Selain beberapa titik di wajah sudah tampak keriput, gigi juga tak utuh lagi. Memang usianya sudah 66 tahun.

Tapi siapa sangka Mbah Wahyuni masih sanggup mendaki gunung, layaknya pelajar atau mahasiswa yang hobi tunjukkan foto sedang di puncak, menikmati matahari terbit.

Ditemui Tribun Jateng di rumah Wahyuni, di Gang Arjuna, Kelurahan Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, dia sedang menata peralatan hiking.

Sambil berbincang dengan dua anaknya, yaitu Endang Cahyo Wiroyowati (42), serta Mohammad Menang Susilo (28), mbah Wahyuni dengan senang hati menunjukkan sejumlah piagam yang terpajang di dinding ruang tengah.

Tulisan pendaki tiga zaman terpampang jelas dalam piagam, yang didapatkan oleh Wahyuni selama ini.

Wahyuni merupakan wanita tertua pendaki gunung di Indonesia asal Kota Pekalongan.

Baru-baru ini ia bersama dua anaknya menaklukkan keganasan Gunung Latimojong Sulawesi Selatan.

Meski sudah tak muda lagi, namun semangat Wahyuni melebihi anak muda dalam hal bertualang.

Ia pun menyapa ramah saat wartawan Tribun Jateng bertandang. Ia lancar berbagi cerita.

Bicaranya lantang runtut dan teratur dan pendengarannya jelas. Menjawab pertanyaan wartawan tanpa diulang.

Wahyuni mengaku sudah mendaki gunung sejak kelas 2 SD.

Dia bukan bercerita masa lalu tentang mendaki gunung. Tapi pengalaman lama dan baru.

Karena Oktober 2019 kemarin, Mbah Wahyuni bersama dua anaknya berhasil mencapai puncak Gunung Latimojong di Sulawei Selatan.

Nenek 5 cucu ini, sanggup mendaki gunung dan duduk di tugu puncak Latimojong di ketinggian 3.748 MDPL.

Wahyuni tidak kapok melintasi jalur ekstrem, naik terjal dan di sisi kanan kiri terdapat jurang dalam.

"Gunung Latimojong adalah gunung ke 14 yang saya daki sejak 2012.

Jalurnya memang berat karena gunung di Sulawesi Selatan itu masuk 7 puncak tertinggi di Indonesia," jelasnya, Senin (11/11/2019) kemarin.

Baca: Kisal Pilu Kehidupan Muhammad Askal Santri yang Viral Meramal Prabowo Jadi Menteri Jokowi

Baca: Dibunuh Kekasih, Wanita yang Ditemukan Tewas Dalam Karung Sempat Berhubungan Badan dengan Pelaku

Baca: Berusaha Kabur, Pelaku Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dibungkus Karung Pupuk Ditembak Kakinya

Baca: Mayat Wanita dalam Karung Gegerkan Warga Pekalongan, Korban Berseragam SD dan Mulut Terlakban

Wanita yang memiliki 9 anak dan 5 cucu itu, bersama dua anaknya menghabiskan waktu 4 hari untuk menapaki puncak tertinggi di Sulawesi Selatan.

"Kalau dari lereng hingga puncak dan kembali lagi, kami menghabiskan waktu 4 hari.

Namun perjalanan dari Kota Pekalongan ke Sulawesi hingga pulang lagi, sampai 28 hari," jelas Wahyuni.

Sejumlah kejadian tak terlupakan pun dituturnya Wahyuni, baik ekstrem jalurnya, hingga insiden copotnya kuku kaki usai menjelajah puncak tertinggi Sulawesi Selatan.

"Jalurnya banyak lumut, kami harus merambat dan memanfaatkan akar pohon untuk menuju puncak. Karena lelah sampai tak terasa kuku kaki saya copot saat turun," ucapnya.

Tidak main-main, Wahyuni sudah mencapai puncak dua gunung tinggi di Indonesia.

Yaitu Latimojong, dan Gunung Rinjani.

Hampir semua gunung di Jawa sudah dia daki. M

eski demikian, Wahyuni masih ingin mendaki 7 puncak tertinggi di Indonesia.

"Ada rencana untuk mendaki Gunung Kerinci di Sumatera, mungkin tahun depan sembari mengumpulkan uang. Cita-cita saya bisa merasakan 7 puncak tertinggi di Indonesia," imbuhnya.

Dia menuturkan, untuk mendaki gunung tinggi bukan perkara mudah.

Selain niat serta fisik harus kuat, juga biaya yang tidak murah. Semua harus siap.

Wahyuni pendaki gunung wanita tertua Indonesia asal Kota Pekalongan, saat menjelajah Gun
Wahyuni pendaki gunung wanita tertua Indonesia asal Kota Pekalongan, saat menjelajah Gunung Latimojong Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. (IST)

"Biaya yang saya keluarkan bersama dua anak saya sekitar Rp 10 juta untuk mendaki Gunung Latimojong.

Uangnya dari keuntungan berdagang nasi, ditambah dengan biaya hasil jualan kaos anak saya," kata Mbah Wahyuni yang sehari-hari jualan di pasar.

Untuk bisa mendaki gunung tinggi itu, Wahyuni harus menabung hasil jualan, selama setahun.

"Jangan sampai alam rusak, nanti anak dan cucu tidak bisa menikmatinya.

Jangan sekali-kali mengotori gunung, serta persiapkan peralatan yang aman saat mendaki," sarannya.

Menurut penuturan Mohammad Menang Susilo (28) anak bungsu Wahyuni, selama mendaki gunung, ibunya itu tak suka minum susu.

Dan selalu bawa ikan asin sebagai bekal pendakian.

"Ibu paling suka membawa ikan asin saat mendaki, kudapan ikan asin nasi dan sambal menjadi favoritnya di puncak," kata Menang.

Dikatakannya, sejak muda Wahyuni tak suka minum susu, dan sampai sekarang tak ada masalah dengan tulang maupun persendian.

"Waktu ibu muda sering mengajak keluarga untuk mendaki, bahkan saat saya SD, ibu mengajak saya dan kakak naik ke Gunung Lawu dan Slamet," ucapnya.

Sementara Endang Cahyo Wiroyowati (42) kakak perempuan Menang, menerangkan, saat mendaki ke Gunung Latimojong Sulawesi Selatan, ibunya membawa banyak ikan asin.

"Ibu hanya bilang ikan asin, ditambahkan nasi dan sambal nikmat," paparnya.

Sepanjang pendakian di banyak gunung, menurut Endang, ibunya tak pernah mengeluh. (budi susanto)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pendaki Gunung Wanita Tertua di Indonesia, Sangunya Ikan Asin Saat Taklukkan Puncak Latimojong

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved