Tengok Siswa yang Jadi Korban Atap Ambruk, Khofifah: Seluruh Biaya Pengobatan akan Digratiskan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyempatkan untuk menengok para siswa SDN Gentong, Gadingrejo, Pasuruan yang tertimpa atap gedung
Seperti diketahui, dua korban tewas tersebut adalah sekolah guru berinisial SA dan juga seorang siswi berusia delapan tahun dengan inisial nama IA.
Di rumah duka SA dan IA, Khofifah Indar Parawansa melakukan doa bersama, membacakan doa agar mereka yang menjadi korban bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan disediakan tempat terbaik di sisi Allah.
"Kita turut berduka cita atas meninggalnya adinda IA dan juga gurunya. Semoga keduanya dipanggil Allah dalam kondisi yang khusnul khotimah," kata Khofifah Indar Parawansa.
Kedatangan Khofifah Indar Parawansa disambut haru dan tangis oleh kedua orang tua IA.
Zubair, sang ayah bahkan tak kuasa menahan air mata saat menceritakan terakhir kali bertemu dengan sang anak.
Sebagai ayah yang sangat menyayangi anaknya, Zubair mengaku sama sekali tak mendapatkan firasat.
"Ini adalah prakarya tugasnya sekolah. Hari ini ia lupa membawanya ke sekolah."
"Ternyata menjadi karyanya yang terakhir," ucap Zubair pada Khofifah Indar Parawansa sembari menunjukkan prakarya dari kertas berwarna yang dibentuk menjadi handycraft oleh IA.
Saat doa bersama, Khofifah Indar Parawansa terus menguatkan agar orang tua IA ikhlas menerima takdir Yang Maha Kuasa.
Khofifah Indar Parawansa juga menyalurkan bantuan uang duka untuk keluarga IA.
Lebih lanjut wanita yang juga mantan Mensos RI ini meminta agar pemerintah kota Pasuruan melakukan identifikasi pola-pola trauma healing (penyembuhan trauma) dan konseling pada anak-anak yang pagi ini mengalami dan melihat langsung saat gedung sekolahnya ambruk.
Bahkan hingga merenggut nyawa teman dan gurunya.
"Kita memberikan kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk melakukan indentifikasi. Adakah anak-anak yang masih ada trauma. Tenaga psikolog disini relatif tau ilmunya."
"Kalau Kota Pasuruan butuh tenaga tambahan saya kira Jawa Timur punya cukup perguruan tinggi untuk memback up," kata Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, trauma healing dan trauma konseling ini perlu agar kelak aanak-anak tak lagi merasa takut atau trauma belajar di dalam kelas.