Tim Wanadri Temukan Satu Lagi Mayat di Gunung Dempo
Saat tim hendak melakukan evakuasi mayat pertama, tim evakuasi juga menemukan dugaan ada mayat kedua yang ada tidak jauh dari penemuan mayat pertama.
"Saya juga baru tahu kabar tersebut, karena saya ada di Pelataran Gunung Dempo. Mayat yang ditemukan oleh tim juga katanya masih kesulitan mengevakuasi jenazah tersebut," ujar H Zulkifli ayah kandung dari fikri pendaki gunung yang hilang saat dihubungi via telpon, Minggu (3/11/2019).
Namun setelah ditelepon lagi oleh Sripoku.com yang kedua kali, nada suara yang dikeluarkan oleh ayah kandung fikri ini berubah lebih rendah seperti ingin menangis ketika ditanyakan Sripoku.com apakah firasatnya betul anak kandung H Zulkifli.

"Kita belum bisa pastikan itu jenazahnya (fikri) atau bukan kami juga menunggu hasil tersebut dan akan kami kabari lagi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, M Fikri Sahdila (17) dan Jumadi (26), dua pendaki asal Muaro Jambi hilang di gunung Dempo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, sejak satu pekan lalu.
Baca: Tim SAR Hentikan Pencarian Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo
Kedua pendaki tersebut dikabarkan berangkat ke Kota Pagaralam pada 13 Oktober 2019.
Mereka sempat menghubungi keluarganya pada 15 Oktober 2019 dan memberitahukan kabar bahwa mereka berada di lereng Dempo sebelum menuju ke Puncak.
Evakuasi
Ditemukannya mayat di kawasan Kawah Gunung Api Dempo (GAD) oleh tim Wanadri langsung direspon oleh para relawan yang ada dikawasan Tugu Timau.
Saat ini tim mulai menyusun rencana pergerakan untuk melakukan evakuasi.

Meskipun sudah ada sekitar 40 anggota tim standby di puncak Dempo. Namun agar proses evakuasi bisa berjalan cepat tim kembali mengirim puluhan anggota lagi untuk membantu jalannya evakuasi korban.
Salah satu Koordinator tim, Akbar Zambrullah mengatakan, saat ini puluhan relawan dan Tagana sudah disiapkan untuk membantu evakuasi mayat yang ditemukan dikawasan Kawag GAD tersebut.
"Kita sudah menyiapkan tim lagi untuk membantu proses evakuasi. Tim dari Tagana, Wanadri, Forpa, Hiawata, Wigwam dan relawan. Tim ini akan membantu proses evakuasi saat jenazah sudah dievakuasi dari kawah GAD tersebut," ujarnya.
Koordinator Tim Wanadri, Fandi Alias Otek menambahkan, bahwa saat ini tim sudah ada di atas sebanyak 40 orang. Mereka sudah mempersiapkan semua peralatan untuk melakukan evakuasi korban.
"Tim sudah lengkap dipelataran dengan peralatan Mountenering yang sudah di siapkan untuk evakuasi," katanya.
Untuk proses evakuasi harus direncanakan dengan baik mengingat medannya yang cukup ekstrem.