Minggu, 5 Oktober 2025

Banyak Remaja di Bali Depresi, Gangguan Jiwa Hingga Nyaris Bunuh Diri Akibat Game Online

Banyak remaja Bali yang mengalami depresi, gangguan jiwa, bahkan sampai hendak bunuh diri gara-gara media sosial (medsos) dan game online.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews
Ilustrasi game online 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Dokter ahli kejiwaan di Bali mengungkap fakta mencengangkan sebagai dampak candu smartphone.

Banyak remaja Bali yang mengalami depresi, gangguan jiwa, bahkan sampai hendak bunuh diri gara-gara media sosial (medsos) dan game online.

Di kalangan perempuan, bahkan ada pasien gangguan jiwa yang adiksi karena kecanduan belanja online.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Ahli Jiwa di RSUD Wangaya Denpasar, dr I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp. KJ pekan lalu.

Psikiater yang dalam tiga tahun memang fokus dalam bidang gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget ini mengungkap kecenderungan trend kecemasan dan gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu di Bali.

"Dalam enam bulan terakhir, saya menangani sembilan orang pasien yang alami gangguan jiwa disebabkan oleh gadget. Dan itu adiksinya berbeda-beda. Ada yang karena medsos, karena game online, dan ada juga dua pasien perempuan karena kecanduan belanja online. Tiap 10 atau 15 menit dia harus buka marketplace," ungkap Founder Rumah Berdaya Kota Denpasar ini kepada Tribun Bali.

Tak hanya di RSUD Wangaya.

Viral siswa SMA kejang-kejang setelah bermain game online.
Viral siswa SMA kejang-kejang setelah bermain game online. (Instagram)

Di praktik swastanya, psikiater berusia 38 tahun ini juga sedang menangani tiga kasus untuk orang gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget.

Satu kasus, biasanya ia tangani dalam delapan sampai 10 kali pertemuan konsultasi.

"Jadi trendnya meningkat memang ini. Load-nya cukup bikin sibuk," katanya.

Dokter Rai mengungkapkan, dari beragam pasiennya yang sempat berkonsultasi, ada yang sampai bercerai dengan pasangannya gara-gara pasangannya keasyikan bermain game online dan medsos.

Bahkan, dari kasus yang pernah ia tangani, ada satu orang pasiennya yang sempat ingin bunuh diri namun upaya itu sudah bisa dicegah.

"Ada yang sampai berkeinginan bunuh diri satu orang. Itu terkait adiksi media sosial, tapi sudah cepat saya tangani," katanya.

Rata-rata yang mengalami kecanduan gadget sampai mengalami gangguan jiwa adalah mereka yang masih berada dalam usia produktif.

Baca: Dipukul Hingga Dijambak Saat Karnaval di Lubuklinggau, Angela Gilsha Tunjukkan Wajahnya Memar

Sedangkan mengenai jenis kelamin itu bergantung prevalensinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved