Kisah Romantis, Kakek-Nenek Penjual Bakso Pakai Sepeda Kerap Boncengan Berdua
TribunSolo.com mencoba mendatangi rumahnya di Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
"Juragan saya itu biasanya borong dua hingga tiga kuintal daging, kemudian itu dicacah-cacah," tutur Parmin.
"Hasil cacahan terus dimasukkan ke bak, terus diaduk sama tangan, itu dulu sebelum ada gilingan," imbuhnya membeberkan.
Parmin mengungkapkan, Hartono pernah mengajaknya berjualan bakso di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Terus dulu itu, juragan mau buka usaha bakso di Sumbawa, saya diajak tapi ndak mau, saya milih disini, buka sendiri," tutur Parmin.
Awalnya, lanjut Parmin, berjualan dengan cara dipikul berkeliling Solo mulai pukul 14.00 WIB.
"Itu sekitar tahun 1970-an, dan sempat berhenti jualan dan coba untuk menjadi tukang becak," tutur Parmin.
"Terus baru stabil jualan bakso tahun 1993, dan saat itu istri juga sudah membantu jualan keliling," tambahnya. (*)