Sabtu, 4 Oktober 2025

Rusuh di Papua

TERKINI Kerusuhan di Papua: Kronologi Tewasnya 1 Anggota TNI hingga Pernyataan Gubernur Lukas Enembe

Kerusuhan terjadi di Wamena dan Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019). Kronologi Tewasnya 1 Anggota TNI dan 16 Warga hingga Pernyataan Gubernur

Penulis: Daryono
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Situasi di Jl. Raya Sentani, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua pada Senin (23/9/2019) pagi. Jalan tersebut ditutup aparat karena sejumlah mahasiswa tengah menduduki dan memalang Kampus Uncen 

Meskipun demikian menurut Ryamizard, masalah di Papua harus diselesaikan dengan kepala dingin.

Ia mengatakan dalam menyelesaikan masalah pasti ada pengorbanannya.

"Tetap aja dengan hati dingin, tidak panas. Selesaikan dengan baik, menyelesaikan sesuatu yang itu pasti ada pengorbanannya," pungkasnya.

5. Pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe

Gubernur Papua, Lukas Enembe memberikan pernyataan terkait kerusuhan yang terjadi di Papua.

Enembe menyayangkan niat baik untuk membangun komunikasi belum ditanggapi oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), meski secara resmi ia telah mengeluarkan surat kepada mereka.

Baca: Kronologi Kerusuhan di Wamena Papua, Polisi Sebut Kejadian Dipicu Adanya Kabar Hoaks

Dengan adanya aksi di Jayawijaya dan Kota Jayapura, Lukas mengingatkan para mahasiswa untuk tidak berulah dan meminta mereka kembali ke kota studinya.

"Saudara hentikan seluruh kegiatan yang berbau kejahatan. Kalau you mau sekolah, kembali ke tempat studi kalau daerah itu dianggap aman," ujar Lukas, di Jayapura, Senin (23/9/2019) dikutip dari Kompas.com.

Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe (Screenshot Youtube Sekretariat Presiden)

Bagi mahasiswa yang saat ini sudah kembali ke Papua, ia memastikan pemerintah siap memfasilitasi mereka untuk kembali ke kota studinya.

Lukas mengingatkan, hukum tidak memandang status siapapun yang melanggar aturan, termasuk para mahasiswa.

"Saya tegas bicara, saudara tidak mau ketemu gubernur bicara, dan dengan tindakan begini tidak akan anda diampuni. Saudara harus sadar itu, ini kami tegas bicara, kami siap pulangkan kalian ke kota studi," tutur dia.

Para mahasiswa juga dimintanya berhenti menuntut pemerintah memberikan referendum bagi Papua, karena hal tersebut telah tegas dijawab.

"Itu percuma, negara sudah tegas, persoalan sudah selesai, jangan jadi korban dengan harapan bicara kemerdekaan. Itu sudah final," kata Lukas.

Selain itu, Lukas mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan dua kejadian tersebut, karena aparat dan pemerintah tengah berusaha menanganinya.

"Demikian juga kepada seluruh penduduk nusantara jangan terpancing dengan situasi ini, tenang dan laksanakan pekerjaan seperti biasa, jangan terprovokasi dengan keadaan ini," kata Lukas.

(Tribunnews.com/Taufik Ismail) (Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved