Sabtu, 4 Oktober 2025

Setahun Misteri Pembunuhan Kakek Nenek Terungkap, Pelaku Tetangga Sendiri, Heran Dirinya Masih Buron

Misteri pembunuhan sepasang kakek dan nenek akhirnya terungkap setelah satu tahun. Pelaku adalah tetangga sendiri. Dia justru heran masih jadi buron.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
Kolase Youtube Tribunnews Bogor dan The Indian Express
Misteri pembunuhan sepasang kakek dan nenek akhirnya terungkap setelah satu tahun. Pelaku adalah tetangga sendiri. Dia justru heran masih jadi buron. 

Misteri pembunuhan sepasang kakek dan nenek akhirnya terungkap setelah satu tahun. Pelaku adalah tetangga sendiri. Dia justru heran masih jadi buron.

TRIBUNNEWS.COM - Misteri pembunuhan sepasang kakek dan nenek akhirnya terungkap setelah satu tahun.

Pelaku adalah tetangga sendiri yang justru heran bahwa dirinya masih menjadi buron.

Kasus bermula dari pembunuhan sepasang kakek dan nenek bernama Sadam (70) dan Haryati (65), warga Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Pembunuhan Sadam dan Haryati terjadi pada 30 Mei 2018 silam.

Baca: Ditangkap Setelah Setahun Buron, Pembunuh Kakek Nenek Kepada Polisi: Saya Masih Dicari Pak ?

Baca: VIRAL Kakek Nenek Selamat dari Aksi Perampokan, Melawan Pakai Kursi Plastik dan Sandal

Setelah melakukan penyelidikan tersangka, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku, RN (36).

RN ditangkap polisi pada Senin, (10/9/2019) lalu.

Pelaku ditangkap di Solok, Sumatera Barat, yang sedang bekerja sebagai kuli bangunan.

Berikut kilas balik dan fakta-fakta kasus pembunuhan sepasang kakek nenek tersebut, dirangkum Tribunnews dari Tribunnews Bogor :

1. Kilas Balik Kronologi

Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky, menjelaskan, awalnya RN melakukan pencurian di warung kelontong milik korban.

RN masuk ke warung korban melalui atap plafon kontrakannya yang menyambung dengan toko atau warung milik korban pada waktu subuh.

Namun, aksi pelaku yang bekerja serabutan ini malah kepergok oleh para korban pasangan Kakek dan Nenek.

"Karena panik ketahuan, kemudian pelaku mendorong dan mencekik korban (SM) hingga meninggal dunia. Dilanjutkan kepada istri korban (HN) yang kebetulan ada di TKP, dia didorong sampai kepala terbentur kemudian dipukul dan dicekik hingga meninggal dunia," kata Dicky, dalam keterangan persnya di Mapolres Bogor, Selasa (17/9/2019).

Setelah itu, pelaku keluar melalui atap plafon pindah ke kontrakannya yang ada di sebelah warung tersebut.

Ia pun melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di wilayah Sumatera Barat.

2. Keterangan Keluarga Korban dan Tetangga

Kakek-nenek di Ciampea, Kabupaten Bogor ditemukan tewas di dalam kamar tidur, Kamis (31/5/2018).
Kakek-nenek di Ciampea, Kabupaten Bogor ditemukan tewas di dalam kamar tidur, Kamis (31/5/2018). (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada awalnya Nurhadi curiga tidak melihat kakek dan neneknya berjualan seperti biasanya pada pagi hari.

Walhasil, Nurhadi mencoba memanggil warga sekitar dan Ketua RT setempat untuk mendobrak pintu rumah.

Setelahnya, Nurhadi dan sejumlah warga pun terkejut melihat kakek neneknya tergeletak di lantai dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Seorang warga, Aguswan (41) mengatakan, kakek-nenek tersebut hanya tinggal berdua di rumahnya yang bersampingan dengan sekolah PAUD.

"Anaknya sudah pada besar, jadi almarhum itu ngewarung di rumahnya," ujar Aguswan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).

Warga setempat pun dibuat heran saat warung milik Sadam tak kunjung buka hingga waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB.

Padahal warung kelontong tersebut biasa sudah buka sejak pukul 06.30 WIB.

"Karena kan ada anak-anak PAUD yang sekolah jadi pagi tadi sudah buka, kemudian pada penasaran ko belum buka," tuturnya.

Tak disangka-sangka, kakek-nenek yang juga memiliki usaha kontrakan di sebelah rumahnya itu ternyata tewas yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.

"Baru pertama kali kampung ini dibuat geger dengan kejadian ini, semuanya gak menyangka," ucapnya.

Warga lainnya, Bagas Apis (17) mengatakan bahwa tidak ada gerak gerik mencurigakan di sekitar kediaman korban sejak malam hari.

Menurutnya, kawasan kampung tersebut selalu ramai mulai dari malam hingga subuh.

"Karena kan bulan puasa, jadi banyak yang begadang juga, kebetulan saya juga lagi nongkrong sama teman-teman saya dekat kediaman almarhum," ujar Bagas.

Namun, pada waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, rekannya yang masih bersaudara dengan korban mendengar suara minta tolong.

Saat itu, dirinya dan rekannya langsung mencari di mana sumber teriakan itu berasal.

"Langsung ramai-ramain nyari, kayanya itu suara almarhum, tapi pas dicari-cari itu tidak ada apa-apa, ga ada yang mencurigakan juga," ucapnya.

Pencarian tersebut pun dihentikan pada pukul 03.00 WIB lantaran tidak membuahkan hasil apapun.

"Yang nyari langsung pada pulang ke rumahnya masing-masing, karena kan mau sahur juga," katanya.

Pagi harinya, Bagas pun terkejut mendengar kabar bahwa Sadam dan Haryati ditemukan tewas di kediamannya.

Padahal, dirinya yang pada dini hari tadi berada di sekitar kediamannya tak melihat ada kecurigaan apapun.

"Iya kaget banget, langsung ramai di sekitar rumahnya, awalnya warga heran kok warung almarhum Pak Sadam ga buka padahal biasanya pukul 06.30 WIB itu udah buka," jelasnya.

Sebelum ditemukan tewas dengan istrinya, SM rupanya masih beraktivitas menjaga warung nya hingga pukul 21.00 WIB.

Hal itu disampaikan langsung tetangga korban yang enggan disebutkan identitasnya.

"Iya, jadi sebelum warungnya tutup, suami saya ke warungnya jajan, sekitar pukul 20.30 WIB, yang jaga kebetulan almarhum Pak Sadam," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat itu suaminya sempat bercengkrama dengan Sadam.

"Jadi Pak Sadam itu kan lagi sakit, terus nanya gitu ke suami saya soal kapan waktu minum, misal obat ini diminumnya berapa kali dalam sehari," tuturnya.

Selang beberapa saat, Sadam pun menutup warungnya. Pagi harinya, ia terkejut karena di sekitar rumah Sadam banyak dikerumuni warga.

"Ramai banget, ternyata Pak Sadam dan istrinya, Bu Haryati tewas di kamarnya," katanya.

3. Pelaku Buron Setahun

Tersangka RN sempat buron selama setahun usai menghabisi nyawa Sadam dan Haryati.

Saat itu, RN langsung kabur.

RN baru ditangkap jajaran Satreskrim Polres Bogor pada 10 September 2019 kemarin.

Pelaku ditangkap di Solok, Sumatera Barat saat tengah bekerja sebagai kuli bangunan.

Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawan terhadap pihak kepolisian.

Pelaku justru kaget lantaran mengira dirinya sudah tidak lagi dicari polisi.

"Si pelaku sampai (heran) Lho, Saya masih dicari pak? gitu. Dia melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk kasus-kasus apalagi kasus kekerasan kita akan kejar sampai manapun akan kita ungkap," ujar Dicky.

4. Terancam Hukuman 15 tahun

Tersangka RN saat ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya didepan hukum.

RN terancam hukuman 15 tahun penjara karena ulahnya itu.

"Pelaku ditangkap saat sedang bekerja menjadi kuli bangunan. Untuk motifnya, melakukan pencurian di tempat daripada korban. Pelaku dijerat pasal 338 dengan ancaman bisa sampai 15 tahun (kurungan)," kata Dicky.

Pengungkapan kasus ini, diakui Dicky memang memakan waktu cukup lama yang diketahui mencapai sekitar 1 tahun.

"Ya melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk setiap kasus-kasus itu apalagi kasus kekerasan kita akan kejar, sampai mana pun akan kita kejar," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Teriakan Minta Tolong Terdengar saat Kakek-Nenek Dibunuh Maling yang Masuk ke Warung, Korban Dicekik" oleh Damanhuri

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved