Minggu, 5 Oktober 2025

Peluncuran Buku 'Eksplorasi Budaya Suku Boti', Alam adalah Kunci Kehidupan

Sepenggal kalimat teladan Suku Boti "Manusia akan selamat dan sejahtera jika merawat alam" di tengah maraknya pemberitaan kebakaran hutan.

Editor: Daryono
Dokumentasi Foto PMPA Sentraya Bhuana
Peluncuran Buku Eksplorasi Budaya Suku Boti oleh PMPA Sentraya Bhuana, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Senin (16/9/2019). 

Keduanya menjelma di dalam diri Bapak Raja (Amir Usif).

Foto pintu masuk ke Suku Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Foto pintu masuk ke Suku Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Dokumentasi PMPA Sentraya Bhuana dalam buku Eksplorasi Budaya Suku Boti)

Singkat cerita, Suku Boti menjaga konstruksi alam yang mereka miliki, pohon dan tanah merupakan beberapa contoh yang disakralkan.

Jika ingin menggunakan tanah untuk berladang ataupun menebang pohon harus izin ke Bapa Raja (Amir Usif).

Suku Boti tidak mengkonsumsi bahan kimia atau barang pabrikan yang datang dari luar.

Mereka memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Seperti memanfaatkan tanah liat atau yang disebut dengan Klofo Pehe digunakan untuk membersihkan rambut atau shampo bagi masyarakat modern.

Baca: Gara-gara Hal Sepele, Ruben Onsu & Sarwendah Sampai Berdebat saat Siapkan Buku Sekolah Betrand Peto

Bahan lain yang digunakan untuk bersih diri yakni kulit pinang dan batu gamping.

Kedua bahan ini untuk sikat gigi, kulit pinang sebagai sikatnya, batu gamping sebagai pasta gigi.

Begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari Suku Boti tentang mereka yang menjaga konstruksi alam.

Sesuai dengan falsafah yang diyakini “manusia akan selamat dan sejahtera jika merawat alam”.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved