Kamis, 2 Oktober 2025

Rusuh di Papua

TERKINI Rusuh Papua: Ratusan Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Gubernur Bingung, Wiranto:Ada Provokasi

Kabar terkini rusuh di Papua, ratusan mahasiswa Papua pilih pulang kampung hingga membuat Gubernur kebingungan. Wiranto sebut ada provokasi.

Penulis: Miftah Salis
Lendy Ramadhan/Tribunnews.com
Ilustrasi: demo mahasiswa Papua - Kabar terkini rusuh di Papua, ratusan mahasiswa Papua pilih pulang kampung hingga membuat Gubernur kebingungan. Wiranto sebut ada provokasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi pasca-kerusuhan Papua beberapa waktu lalu kini cenderung terkendali meskipun pemerintah masih terus mengejar dalang utama.

Kabar terkini, ratusan mahasiwa Papua memilih pulang kampung.

Gubernur Papua kebingungan sementara Menkopolhukam Wiranto menyebut ada provokasi.

Ratusan mahasiwa Papua yang menempuh pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia dilaporkan memilih pulang kampung.

Mereka kembali ke daerah asal mereka di Papua dan Papua Barat.

Keputusan ini menjadi buntut dari adanya dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Baca: Geram BJ Habibie Disebut Meninggal, Melanie Subono Mengutuk Penyebar Hoaks

Baca: Bukan Hanya Sekali, BJ Habibie Tercatat Dikabarkan Meninggal Dunia 6 Kali Sejak 2012

Dugaan tindakan tersebut juga menyebabkan sejumlah kerusuhan di wilayah Papua.

Mengutip dari Kompas.com, Majelis Rakyat Papua (MRP) sempat mengeluarkan maklumat soal kepulangan mahasiswa Papua.

Mahasiswa Papua yang merasa tidak aman dan tidak mendapat perlindungan dipersilakan pulang kampung.

Maklumat tersebut kemudian direvisi.

MRP menyerukan kepada mahasiswa Papua di seluruh Indonesia untuk kembali melanjutkan studinya.

Menurut Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja, hingga saat ini terdapat 700 mahasiswa asal Papua yang memilih untuk pulang kampung.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja (Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita)

Rudolf menambahkan, beberapa hal menjadi penyebab kepulangan ratusan mahasiswa tersebut.

Mereka disebut tak aman hingga diminta oleh kelompok tertentu untuk kembali.

Maklumat dari MRP sebelumnya memang mengimbau mahasiswa yang merasa tidak aman untuk pulang ke kampung halaman.

Setelah pulang mereka dapat melanjutkan kuliah di Tanah Papua.

"Ya ada (sebagian) merasa tidak aman, kemudian disuruh oleh kelompok-kelompok untuk kembali, kemudian membaca di media sosial bahwa mereka akan kuliah di universitas di tanah Papua. Tapi adik-adik kita ini harus berpikir rasional," ujar Rudolf, di Jayapura, Senin (9/9/2019), dikutip dari Kompas.com.

Kepulangan ratusan mahasiswa ini membuat Gubernua Papua Lukas Enembe kebingungan.

Lukas mempertanyakan alasan kepulangan ratusan mahasiswa tersebut.

Soal kemanan, Lukas menambahkan, sudah ada jaminan dari Panglima TNI dan Kapolri.

Gubernur Papua Lukas Enembe. Nilai Jokowi Kurang Tegas, Gubernur Papua Ancam Tarik Seluruh Mahasiswa Papua Bila Masih Rasis.
Gubernur Papua Lukas Enembe. Nilai Jokowi Kurang Tegas, Gubernur Papua Ancam Tarik Seluruh Mahasiswa Papua Bila Masih Rasis. (Hand Over Tribunnews.com)

"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" katanya di Jayapura, Senin (9/9/2019), dikutip dari Kompas.com.

Lukas juga menyayangkan soal keputusan mahasiswa yang tanpa ada koordinasi dengan pemerintah tersebut.

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," tambahnya.

Baca: Rusuh suporter usai kekalahan Indonesia, Menpora Malaysia: Saya akan tuntut keadilan bagi rakyat Malaysia

Baca: Dua Aktor Intelektual Rusuh Papua Diduga Terkait Benny Wenda, Ini Penjelasan Polri

Sementara itu, laporan yang diterima Menkopolhukam, ada 835 mahasiswa yang telah kembali ke kampung halamannya.

Kepulangan ratusan mahasiswa tersebut dinilai Wiranto akibat adanya provokasi.

"Banyak mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di daerah-daerah seluruh Indonesia kembali ke Papua dan Papua Barat. Jumlahnya yang dilaporkan sekitar 835."

"Tapi ini juga akibat dari adanya provokasi, informasi yang tidak benar,"kata Wiranto dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (9/9/2019), dikutip dari Kompas.com.

Wiranto juga mengatakan, banyak kabar yang beredar di antara mahasiswa asal Papua tersebut bahwa keamanan mereka terancam.

Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberikan sambutan saat menghadiri acara Yospan Papua dalam Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/9/2019). Kegiatan yang digelar oleh masyarakat Papua yang tinggal di Jakarta itu untuk memperkenalkan kebudayaan Papua dalam seni tari dan musik serta untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberikan sambutan saat menghadiri acara Yospan Papua dalam Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/9/2019). Kegiatan yang digelar oleh masyarakat Papua yang tinggal di Jakarta itu untuk memperkenalkan kebudayaan Papua dalam seni tari dan musik serta untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS (TRIBUN/IQBAL FIRDAUS)

Kabar soal keamanan yang terancam menjadi buntut dari aksi-aksi sebelumnya.

"Itu kabar burung. Itu hoaks. Hasutan provokasi. Tidak benar," tegas Wiranto.

Wiranto juga meminta kepada para mahasiswa Papua yang masih bertahan di perantauan, untuk tetap melanjutkan pendidikan.

Sementara itu, ia juga mengimbau kepada mahasiswa yang sudah berada di Papua untuk kembali melanjutkan studi di perantauan.

Dikutip dari Kompas.com, untuk memfasilitasinya, dikatakan Wiranto, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan mengirim pesawat Hercules guna mengangkut mahasiswa Papua yang pulang kampung.

Mereka akan diangkut kembali ke daerah tempatnya belajar.

"Atas prakarasa Panglima TNI, disiapkan angkutan Hercules untuk bisa mengangkut mereka kembali ke tempat belajar," kata Wiranto.

Lebih lanjut, Wiranto menyebut, banyak isu yang disebarkan hingga sampai kepada para orang tua.

Isu ini membuat orang tua menarik anak-anakny pulang kampung.

Senada dengan Wiranto, Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak mengatakan, para mahasiswa pulang atas kemauan sendiri dan biaya dari orang tua.

Di wilayahnya dikabarkan sebanyak 60 mahasiswa sudah kembali ke Papua.

Sementara sebagain mahasiswa lain meminta untuk dipulangkan.

Desakan juga didapat dari orang tua mahasiswa.

Menurut Ham, para orang tua merasa tidak nyaman hingga meminta pemerintah setempat memulangkan anak-anaknya.

"Sekarang para orang tua desak kami pemerintah karena jujur saja mereka merasa tidak nyaman," katanya di Jayapura, Selasa (10/9/2019) dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Dhias Suwandi, Deti Mega Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved