Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Ibu yang Jadi Sopir Angkot Bawa Bayi Tiga Bulan, Sebut Anaknya 'Gede di Jalan'

Nuryanti HR (40), wanita pengemudi angkot 09 jurusan Cicaheum-Ciwastra, menjuluki putranya yang masih berusia tiga bulan dengan nama Delan.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUN JABAR
Yanti dan Adryan alias Delan 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Nuryanti HR (40), wanita pengemudi angkot 09 jurusan Cicaheum-Ciwastra, menjuluki putranya yang masih berusia tiga bulan dengan nama Delan.

Bukan tanpa sebab bayinya dipanggil Delan. Delan artinya gede di jalan.

Julukan tersebut diberikannya karena sejak Adryan masih di dalam kandungan hingga lahir ke dunia, selalu ia bawa bekerja sebagai pengemudi angkutan kota.

Saat ditanya terkait suaminya, wanita yang disapa Yanti ini mengaku tak mau membahasnya.

Perjuangannya sekarang hanyalah untuk membesarkan anak ketiganya itu yang masih berusia tiga bulan.

Adryan lahir pada 3 Juni 2019 di salah satu rumah sakit di Kota Bandung.

Proses kelahirannya berlangsung secara normal. "Malam takbiran kami waktu itu di rumah sakit. Harusnya dua hari sudah bisa keluar dan pulang."

"Tapi karena uangnya belum cukup, jadi terpaksa tambah hari lagi," ungkap Yanti kepada Tribun Jabar, Kamis (5/9/2019).

Berbicara tentang perjuangan menghidupi anaknya, selain setoran Rp 100 ribu kepada pemilik angkot, Yanti juga harus menyisihkan uang untuk membeli susu.

Satu hari, Adryan menghabiskan satu kotak susu seberat 150 gram seharga Rp 14.000 per dus.

Selain itu, biaya sewa rumah kontrakan, harus dikeluarkan Yanti setiap bulannya senilai Rp 300.000.

Angkutan kota yang digunakannya tersebut diparkirkan di satu halaman dekat rumah kontrakannya, dengan biaya sewa parkir Rp 5.000 per hari.

Biaya bahan bakar untuk angkot yang dikemudikannya sebesar Rp 100 ribu, yang bisa digunakan untuk empat trip.

Setiap pagi, Yanti harus bangun pukul 03.00 WIB untuk mengerjakan kewajibannya sebagai seorang ibu, seperti mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.

Pukul 06.00 WIB, bersama Delan ia berjalan menuju parkiran angkot untuk memulai mencari nafkah.

Setiap harinya, Yanti selesai menarik angkot sekira pukul 16.00 WIB. Pukul 17.00 WIB, ia sudah berada di rumah untuk beristirahat.

Belajar Mengemudi Satu Minggu

Nuryanti HR bisa dibilang wanita tangguh. Perempuan kelahiran Bandung, berkerja menjadi pengemudi angkutan kota di Kota Bandung sejak tahun 2006.

Wanita yang akrab disapa oleh rekan-rekannya dengan nama Yanti ini, mengaku sebelum tahun 2006 pernah bekerja di pabrik.

Ia kemudian sempat ikut keliling naik angkot yang dikemudikan temannya.

Selama ikut temannya, ia mengaku memperhatikan cara-cara mengemudikan mobil. "Akhirnya saya ingin mengemudi angkot. Saya belajar satu minggu, dan alhamdulillah bisa."

"Tapi waktu itu setahun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM)," ucapnya lalu tertawa, kepada Tribun Jabar di atas angkot yang dikemudikannya, Kamis (5/9/2019).

Baca: Siswi SMP Diperkosa Sopir Angkot: Diawali Sok Kenal, Akhirnya Tersangka Menangis di Kantor Polisi

Sebelum Adryan lahir, Yanti sudah membawa angkot dalam kondisi mengandung, hingga usia kehamilan mencapai sembilan bulan.

"Ya, mulai dari hamil saya udah bawa angkot. Sampai di usia kehamilan sembilan bulan. Akhirnya berhenti sementara karena sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Alhamdulillah proses persalinan berjalan normal," jelasnya.

Di dalam mobil, tepatnya di atas dashboard, tersedia beberapa botol air mineral, bubuk susu, dan botol susu bayi yang sudah berisi.

Saat  mengikuti Yanti mengemudi angkot, bayinya sempat menangis. Secara spontan, Yanti mengelus-elus kening bayinya dan tetap fokus mengemudi.

Bayinya tetap menangis, akhirnya ia memberi susu bayinya memakai botol yang sudah disiapkan.

Viral di Media Sosial

Kasih ibu sepanjang masa. Mungkin kalimat itu bisa mewakili Nuryanti alias Yanti (40), sopir angkot di Bandung, Jawa Barat.

Saat bekerja sebagai sopir angkot di Bandung, Yanti tak sendirian, ia turut membawa bayinya, Adryan, yang masih berusia tiga bulan.

Tentu saja, apa yang dilakukan Yanti menarik perhatian orang, salah satunya Hilsiani, Polwan Ditlantas Polda Jabar.

Polwan Ditlantas Polda Jabar itu sempat mengingatkan agar Yanti berhati-hati. Yanti yang sedang memarkirkan kendaraannya, dihampiri oleh Polwan Ditlantas Polda Jabar tersebut.

Video yang diunggah akun Instagram @rtmcpoldajabar itupun viral di media sosial.

Sudah ada ribuan warganet yang menonton video tersebut. "Polwan Ditlantas Polda Jabar @hilsiani menghimbau seorang "wonder woman in real life" yang membawa serta bayinya narik angkot utk berhati-hati dalam berkendara."

"Mari do'akan ibu dan anaknya utk sehat selalu dan lancar rejekinya. Aamiin," tulis akun @rtmcpoldajabar.

Bayi Adryan tampak diletakkan di atas kereta bayi berwarna hitam, di atas jok mobil sebelah kiri. Bayi itu terlihat menggemaskan.

Kereta bayi itu adalah pemberian keluarga Polri. Sebelumnya, bayi Adryan hanya diletakkan di atas jok mobil.

Seandainya Yanti terpaksa mengerem mendadak, otomatis ia akan menahan bayi Adryan menggunakan tangan kirinya.

Tak ketinggalan, beberapa botol air mineral, bubuk susu, dan botol susu bayi juga diletakkan tepat di atas dashboard mobil.

Saat di perjalanan, bayi Adryan sempat menangis. Sebagai seorang ibu, Yanti langsung sigap.

Ia kemudian mengelus kening bayinya itu dan tetap fokus mengemudi. Saat bayinya masih menangis, Yanti kemudian memberikan susu ke Adryan.

Susu tersebut sebelumnya sudah disiapkan di dalam botol. Jadi, tangan kanan Yanti memegang kemudi, sementara tangan kirinya memberikan susu.

Sesekali, tangan kirinya harus mengganti perseneling atau tuas pengganti gigi mobil. Sekilas, apa yang dilakukan Yanti memang terlihat repot.

Namun, ia mengaku menikmati hal tersebut, bekerja sebagai sopir angkot sekaligus mengurus bayinya.

Yanti sudah lama menjadi sopir angkot di Bandung. Ia menjadi pengemudi angkot sejak tahun 2006 silam.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved