Rusuh di Papua
Kontak Senjata di Papua, Polisi Duga Penyerangan Libatkan KKB dan Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
UPDATE Kontak Senjata di Papua, Polisi Duga Penyerangan Libatkan KKB dan Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Hingga Rabu malam waktu setempat, aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat berupaya maksimal untuk menjaga situasi agar kondusif.
Baca: TNI Tewas Dipanah saat Kontak Senjata di Deiyai Papua akan Dievakuasi ke Nabire atau Timika Besok

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja mengakui, saat bentrok juga menyebabkan korban jiwa di pihak massa.
Namun ia menegaskan, jumlahnya tidak seperti informasi yang beredar.
"Korban di pihak massa, dua orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke RS. Jadi bukan enam orang," sebutnya melalui pesan singkat, Rabu.
Masih berdasarkan penuturan Dedi, masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi.
"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," papar Dedi.
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan, awalnya massa yang berunjuk rasa hanya ratusan orang, lalu tiba-tiba datang ribuan orang melalukan Waeta (tarian perang).
“Ribuan massa itu melakukan Waeta di halam Kantor Bupati dan sebagian menyerang mobil TNI,” ujar Kapolda, Rudolf A Rodja.
Massa juga menyerang mobil TNI yang sedang parkir, lalu merampas senjata api.
“Anggota TNI yang menjaga mobil diserang dengan cara diparang dan ditusuk anak panah di bagian kepala hingga meninggal,” terangnya.
Dengan senjata rampasan sekitar 10 pucuk, massa kemudian menembaki aparat lain yang menjaga aksi unjuk rasa.
“Massa yang sudah pegang senjata melakukan penembakan ke arah petugas aparat keamanan gabungan TNI dan Polri,” ungkap Kapolda.
Unjuk rasa yang tadinya berjalan damai kemudian berubah jadi brutal.
“Personil yang menjaga unjuk rasa lalu membalas tembakan ke arah massa yg membawa senpi,” jelas Kapolda, Rudolf A Rodja.
Peristiwa itu menimbulkan korban, setidaknya ada 2 orang korban dari massa yang kini telah dievakuasi.