Kamis, 2 Oktober 2025

Perkelahian Antarsesama ABK Berujung Insiden Pembantaian di KM Mina Sejati

Perkelahian tersebut terjadi saat kapal itu berada di peraiaran Laut Aru, pada Jumat (16/8/2019)

Kompas.com/Rahmat Rahman Patty
Seorang ABK KM Mina Sejati dengan kepala diperban diturunkan dari KRI Teluk Lada ke Speedboat untuk diantar ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019). KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY 

TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian masih terus mendalami adanya pembajakan dan pembantaian anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati di Kepulauan Aru, Maluku.

Informasi terbaru, aparat Polres Aru telah memeriksa 11 anak buah kapal (ABK) yang lolos dari insiden pembantaian itu.

Baca: Pembantaian di Kapal Mina Sejati, Dibunuh Saat Tidur, Pelakunya 3 Orang, Korban 7 Tewas dan 5 Hilang

Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, penyebab terjadinya pembantaian di atas KM Mina Sejati bermula dari aksi perkelahian antara sesama ABK.

Perkelahian tersebut terjadi saat kapal itu berada di peraiaran Laut Aru, pada Jumat (16/8/2019).

Menurut Adolof, saat perkelahian itu terjadi, sejumlah ABK lainnya kemudian melerai hingga perkelahian antara sesama ABK itu dapat diselesaikan.

Baca: 5 Tahun Jadi Pelatih Vokal BLACKPINK, Shin Yoo Mi Ungkap Kekagumannya dengan Rose

Namun, dia belum dapat menjelaskan motif yang memicu perkelahian yang berujung pada aksi pembantaian itu.

“Sumber persoalannya itu di sini. Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof, kepada Kompas.com, saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Sabtu (24/8/2019).

Namun, lanjut Adolof, malam harinya, para pelaku kembali membuat keributan. 

Perkelahian itu berlanjut hingga tewasnya beberapa orang ABK di kapal itu.

“Saat peristiwa malamnya itu, langsung dilaporkan ke pemilik kapal, dan pemilik kapal langsung meminta bantuan dari kapal-kapal lainnya,” ujar dia.

Pihaknya sendiri mendapatkan laporan adanya insiden pembantaian tersebut dari perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo.

Saat itu ia sedang menghadiri acara resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru dan muspida lainnya di Dobo.

Polisi masih terus meminta keterangan dari 11 ABK selamat termasuk juga 35 ABK KM Gemilang Samudera yang pertama kali menolong 11 ABK tersebut.

“Jadi, penyebabnya itu (karena perkelahian ABK). Untuk motif dan penyebab lainnya kami masih mendalaminya karena waktunya (pemeriksaan saksi) juga baru 1x24 jam,” ujar dia.

Adolof memastikan, jumlah ABK di atas kapal tersebut saat insiden terjadi sebanyak 36 orang.

Hal itu berdasarkan keterangan para ABK yang menjalani pemeriksaan, data jumlah penumpang dari otoritas Syahbandar setempat serta pemilik kapal.

Baca: Bravo-5 Siap Kawal Keutuhan NKRI

Jumlah itu termasuk tiga orang pelaku pembantaian.

Dia mengatakan, dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas dan 23 orang lainnya belum ditemukan, termasuk pelaku kasus ini. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terungkap, Penyebab Pembantaian di KM Mina Sejati, Begini Awal Mulanya 

Satu ABK selamat dirujuk ke Jakarta

Sebanyak 35 Anak Buah Kapal (ABK) KM Gemilang Samudera dibawa ke Kantor Polres Kepulauan Aru, Maluku untuk dimintai keterangan soal insiden pembunuhan di atas KM Mina Sejati, Kamis (22/8/2019). KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Sebanyak 35 Anak Buah Kapal (ABK) KM Gemilang Samudera dibawa ke Kantor Polres Kepulauan Aru, Maluku untuk dimintai keterangan soal insiden pembunuhan di atas KM Mina Sejati, Kamis (22/8/2019). KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Baca: Kronologi Lengkap Kasus Pembantaian di KM Mina Sejati, 2 Korban Tewas Dibacok saat Tidur

Informasi terbaru, saat ini salah ABK yang menjadi korban dan selamat dalam insiden pembantaian itu akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, untuk menjalani pengobatan medis.

Saat ini, ABK yang diketahui bernama Angger itu masih menjalani perawatan di rumah sakit Cenderawasih, Dobo, Kepualauan Aru, Maluku.

“Besok ABK yang tadi kami jenguk di rumah sakit itu akan dirujuk ke Jakarta untuk pengobatan lanjutan,” kata Kapolres Kepulauan Aru, Adolof Bormasa, kepada Kompas.com, Sabtu (24/8/2019).

Angger mengalami luka di bagian wajahnya setelah ditebas dengan alat tajam oleh salah satu terduga pelaku saat kejadian berdarah itu terjadi.

Baca: 12 Jam Terombang-ambing di Laut Lalu Ditolong Nelayan, Ini Cerita Penumpang Selamat KM Santika

Selain itu, Kapolres juga mengatakan dua jasad ABK korban pembantaian yang telah diautopsi di rumah sakit tersebut akan segera dibawa ke Jakarta.

“Dua ABK yang menjadi korban tewas telah menjalani autopsi dan akan segera dipulangkan,” kata dia. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Satu Korban Pembantaian di KM Mina Sejati Akan Dirujuk ke Jakarta

TNI AL sempat turun tangan

ilustrasi kapal  patroli
ilustrasi kapal patroli ()

Sejumlah pasukan TNI AL dari Lanat Aru, Maluku dikerahkan bersama sebuah KRI yang berpangkalan di wilayah tersebut untuk menyelamatkan KM Mina Sejati yang dibajak di perairan laut Kepulauan Aru, Maluku, Minggu (18/8/2019).

Upaya penyelamatan terhadap KM Mina Sejati dilakukan setelah otoritas berwenang mendapatkan informasi telah terjadi pembajakan dan penyanderaan terhadap sejumlah ABK kapal tersebut.

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa kepada Kompas.com mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi untuk menolong kapal tersebut bersama para ABK yang disandera.

“Tadi kita langsung koordinasi dengan TNI AL untuk melakukan penyergapan di laut,” ujar Adolof.

Menurut Adolof, saat ini pasukan TNI AL telah bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan upaya pertolongan terhadap ABK di kapal tersebut.

"Dari TNI AL sudah bergerak tadi," ujarnya.

Terkait insiden itu, Komandan Lanal Aru, Letkol (Laut) Suharto Silaban yang dihubungi Kompas.com dari Ambon berulang kali tidak menjawab panggilan telepon dan juga membalas pesan via WhatsApp.

Diberitakan sebelumnya, tiga ABK KM Mina Sejati membajak kapal tersebut pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.

Aksi pembajakan itu membuat 9 ABK lainnya terpaksa menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut, akibatnya dua ABK dilaporkan tewas.

Sementara itu masih ada belasan ABK lainnya yang masih disandera di kapal tersebut.

Saat ini tujuh ABK yang selamat masih berada di sebuah kapal nelayan yang menolong mereka.  Kapal itu sendiri dinahkodai oleh Ko Awi. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved