Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Berita Terkini Papua Pasca-Kerusuhan: Petisi Nyalakan Internet hingga Insiden Bendera Bintang Kejora

Dalam kerusuhan ini, sejumlah kantor dan fasilitas umum dibakar mulai dari kantor DPRD Papua Barat hingga Lapas Sorong.

Penulis: Daryono
TRIBUN/HO
Pasar Tumburuni di wilayah Kabupaten Fakfak dibakar massa pada Rabu (21/8/2019). Kerusuhan dan pembakaran tersebut berlatar belakang peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah dilanda kerusuhan selama dua hari, berikut kabar Papua terkini.

Kerusuhan terjadi selama dua hari di Papua sebagai buntut atas persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

Kerusuhan pertama pecah di Manokwari dan Sorong pada Selasa (20/8/2019).

Dalam kerusuhan ini, sejumlah kantor dan fasilitas umum dibakar mulai dari kantor DPRD Papua Barat hingga Lapas Sorong.

Pembakaran Gedung DPRD Papua Barat di Manokwari, Senin (19/8/2019).
Pembakaran Gedung DPRD Papua Barat di Manokwari, Senin (19/8/2019). (DOK KOMPAS TV)

Di hari kedua, Rabu (21/8/2019), kerusuhan pecah di Fakfak dan Mmimika, Papua Barat.

Baca: Tentang Tri Susanti, Wakil Ormas yang Minta Maaf soal Aksi di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya

Massa membakar Pasar Tumburuni dan kantor Dewan Adat.

Berikut kabar terkini Papua pasca kerusuhan selama dua hari sebagaimana dirangkum Tribunnews.com, Kamis (22/8/2019):

1. Rabu Malam, Polisi Sebut Kondisi di Fakfak Terkendali

Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Moch Sagi mengatakan polisi sudah berhasil mengendalikan situasi di Fakfak setelah terjadi kerusuhan pada Rabu pagi. 

Untuk pengamanan di Fakfak, 1 SSK BKO Brimob dari Polda Sulawesi Tenggara, diberangkatkan di wilayah tersebut.

"Untuk situasi terkini relatif aman terkendali," ujar Sagi.

2. Penyebab Kerusuhan Fakfak

Sagi kemudian membeberkan penyebab kerusuhan di Fakfak. 

Ia mengatakan kericuhan yang terjadi di Fakfak berawal adanya keinginan massa menurunkan bendera lain selain bendera merah putih yang berada di tengah-tengah massa.

Namun keinginan massa, ditolak oleh sekelompok oknum pembawa bendera tersebut.

Baca: Badan Intelijen Negara atau BIN Bicara Aktor Penggerak Kerusuhan di Papua Barat

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved