Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Setelah 74 Tahun Merdeka, Warga Kampung Long Suluy Berau Akhirnya Bisa Memperingati HUT RI

etelah 74 tahun Indonesia merdeka, baru kali ini masyarakat di Kampung Long Suluy, Kecamatan Kelay merayakan HUT Kemerdekaan RI dengan upacara bendera

Editor: Dewi Agustina
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Anak-anak Kampung Long Suluy, latihan baris berbaris dan menyanyikan lagu-lagu wajib, untuk memperingati HUT RI ke-74. TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN 

Tapi ada kendala lain. Ketika Bagian Humas dan Protokol Pemkab Berau memutar musik lagu Indonesia Raya, paduan suara itu tiba-tiba berantakan.

"Saya minta tidak usah pakai musik, karena mereka tidak mengikuti notasi," kata Kristina.

Kabag Humas dan Protokol Husdiono pun menyetujui permintaan itu.

"Iya itu kami batalkan, tidak usah pakai musik," kata Husdiono saat mendampingi Kristina saat diwawancara Tribunkaltim.co.

Alasan lain mengapa warga Long Suluy tak pernah merayakan HUT RI, karena kesibukan mereka mencari nafkah.

Di kampung yang hanya 128 kepala keluarga ini, seluruhnya sangat bergantung pada hasil alam, seperti madu, gaharu, buah-buahan.

Anak-anak Kampung Long Suluy Latihan Baris Berbaris_1
Anak-anak Kampung Long Suluy, latihan baris berbaris dan menyanyikan lagu-lagu wajib, untuk memperingati HUT RI ke-74. TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN

"Kalau musim panen padi dan buah hutan, musim madu, mereka semua tidak ada di kampung. Kampung ini sunyi sekali. Mereka meninggalkan kampung untuk panen. Anak-anak mereka semua dibawa ke dalam hutan, meninggalkan sekolah. Mereka membawa anak-anak karena khawatir tidak ada yang mengurus mereka di rumah," ungkapnya.

Perlahan-lahan, Kristina melakukan pendekatan kepada ketua adat, perangkat kampung dan juga para orang tua murid.

"Saya mulai mendekati mereka setahun yang lalu, meberikan pemahaman, agar sekolah mereka tidak terganggu. Kalau ada anak yang lebih tua yang bisa menjaga adiknya di rumah. Saya tidak mau orang-orang Long Suluy menjadi bodoh," tegasnya.

Bahkan, Kristina dan suaminya, tidak jarang harus ke luar masuk hutan untuk menjemput anak-anak mereka agar bisa bersekolah.

"Saya dan suami harus menjemput anak-anak mereka di hutan naik ketinting melewati sungai dengan arus deras dan jeram. Mereka (murid SDN 001) sangat semangat belajar, tapi karena kesibukan orangtua mereka, terpaksa meninggalkan sekolah, sampai sekarang masih ada yang seperti itu. Saat musim madu dan musim buah, semua anaknya di bawa masuk ke hutan," sesalnya.

Perayaan HUT RI di Long Suluy ternyata menggugah semangat warga kampung.

Baca: Koordinator Aksi Mahasiswa di Cianjur Masih Dicari Polisi

Baca: Rs Mahasiswa Universitas Surya Kencana Tersangka Pelempar Bensin Hingga 4 Polisi Terbakar

Masyarakat juga antusias ketika ada pejabat yang jauh-jauh mendatangi mereka yang bermukim di pedalaman hutan Kalimantan ini.

"Saya sangat salut sekali, ada pejabat daerah yang datang sampai ke sini. Karena ini adalah kampung paling ujung, tidak ada kampung lain setelah ini," tandasnya.

Penjabat Kepala Kampung, Nuril kepada Tribunkaltim.co juga membenarkan, selama ini warga Long Suluy tak pernah merayakan HUT RI.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved