Kamis, 2 Oktober 2025

Rohman Farly Nilai Organisasi dapat Diberdayakan Menjadi Mitra Pemerintah

Dia mencontohkan komunitas pecinta seni, banyak yang membeli cat atau pilox kemudian membuat mural (gambar) di tembok kosong.

HandOut/Istimewa
Tokoh asal Kota Mataram, H Rohman Farly (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Tokoh Kota Mataram, Rohman Farly, menilai pergerakan organisasi di pusat pemerintahan cukup dinamis.

Sehingga, kata dia, organisasi harus menjadi mitra pemerintah.

Dia menjelaskan, pemerintah perlu untuk mengidentifikasi lintasorganisasi. Selanjutnya merangkul organisasi sebagai upaya mengembangkan dan membangun kota.

"Apapun organisasi harus dirangkul. Mereka bisa menjadi mitra strategis. Saya mendapat cerita, langkah-langkah organisasi ini masih parsial, sebatas melibatkan pemerintah ketika acara," kata dia, dalam keterangannya, Senin (12/8/2019).

Menurut dia, organisasi yang tumbuh di ibukota provinsi beraneka ragam mulai dari bersifat keagamaan, lingkungan, seni, kreativitas, hingga hobi anak muda.

Mereka harus dirangkul baik pembinaan ataupun dukungan anggaran.

Organisasi memiliki struktur dan tidak individu. Ketika dibina dan didukung, organisasi dapat dilibatkan membangun kota. Selain itu, dia menegaskan diperlukan upaya partisipatif publik.

Dia mengungkapkan banyak organisasi di pusat pemerintahan sanggup eksis tanpa campur tangan pemerintah.

Kata dia, organisasi yang eksis tersebut, dikelola nirlaba dan mengandalkan dana swadaya untuk memberi kontribusi daerah. Kinerja positif serta menunjang pemerintah.

"Rugi kalau tidak diajak kerjasama. Dijadikan mitra membangun kota," ungkapnya.

Dia mencontohkan komunitas pecinta seni, banyak yang membeli cat atau pilox kemudian membuat mural (gambar) di tembok kosong.

Cara mereka positif karena bukan vandalisme alias asal corat-coret mengotori.

Pemerintah bisa menggandeng mereka mempercantik sudut kota. Ini seperti yang dilakukan di Kota Bandung, tembok yang kosong dipercantik dengan beranekaragam gambar 

Selain itu, dia melanjutkan, kelompok lain yang bisa dirangkul adalah komunitas pecinta kebersihan. Mereka secara berkala bisa digandeng untuk beraksi serta memberikan sosialisasi pengolahan sampah di tiap lingkungan.

Demikian pula organisasi yang peduli pada literasi.

Di Kota Mataram cukup banyak ruang terbuka hijau yang bisa menyediakan tempat baca. Biasanya masyarakat kurang tertarik ketika datang ke perpustakaan, minat bisa berubah ketika membaca buku sembari menikmati taman.

"Pemerintah siapkan bukunya, komunitas baca yang menjaga. Bukankah ini akan menguntungkan pemerintah," kata dia.

Dia menambahkan, keterlibatan lintas organisasi dengan pemerintah dapat menghadirkan ikatan kuat jika berjalan simultan.

Sepanjang organisasi itu memberi dampak positif, pemerintah harus merangkul. Semakin banyak kelompok yang terlibat membangun kota, semakin menguntungkan pemerintah.

"Tidak ada ruginya memperkuat silaturahmi antar organisasi ini," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved