Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Hari Ini

Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5,0 Guncang Kepulauan Aru Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang timur laut Kepulauan Aru, Maluku, Senin (12/8/2019).Gempa terjadi pada pukul 20.57 WIB.

Penulis: Daryono
ntnews.co.au
Ilustrasi Gempa - Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang timur laut Kepulauan Aru, Maluku, Senin (12/8/2019).Gempa terjadi pada pukul 20.57 WIB. 

Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5,0 Guncang Kepulauan Aru Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

TRIBUNNEWS.COM - Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang timur laut Kepulauan Aru, Maluku, Senin (12/8/2019).

Dikutip dari akun twitter BMKG, gempa terjadi pada pukul 20.57 WIB.

Pusat gempa di laut 71 km timur laut Kepulauan Aru dengan kedalaman 67 km.

BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"#Gempa Mag:5.0, 12-Aug-19 20:57:55 WIB, Lok:5.12 LS,134.23 BT (71 km TimurLaut KEP.ARU-MALUKU), Kedalaman:67 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulisnya. 

Sebelumnya, gempa juga mengguncang wilayah Jayapura Papua, Jember Jawa Timur, dan Badung Bali hari ini. 

Gempa pertama terjadi di wilayah Papua, Senin (12/8/2019) pukul 15.13.54 WIB atau 17.13.14 WIT.

Gempa yang menggoyang Papua berkekuatan 3.1 dengan lokasi di 2.64 LS, 140.69 BT.

Pusat gempa berada di darat 12 Km BaratDaya Jayapura dengan kedalaman 10 Km.

Gempa yang terjadi sore ini dirasakan dalam skala (MMI) II-III di wilayah Jayapura.

Baca: Gempa Kerap Guncang Selatan Jawa Akhir-akhir Ini, Ingatkan pada Potensi Gempa Besar Selatan Jawa

Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura.

Hingga pukul 17.54 WIT/15.54 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan lain (after shock).

Sementara gempa kedua terjadi di wilayah Jember, Jawa Timur.

Gempa yang terjadi pada pukul 15.31.23 WIB ini berkekuatan 4.9 dengan kedalaman 10 Km.

Pusat gempa berada di laut, tepatnya di titik koordinat 9.65 LS, 113.96 BT atau 161 km BaratDaya Jembrana.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Gempa dirasakan dalam skala (MMI) III di wilayah Jember atau getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Hasil pemodelan menunjukkan, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa ketiga terjadi dan dirasakan di Badung, Bali pada pukul 15.43.19 WITA atau 14.43.19 WIB.

Hasil analisa BMKG, gempabumi ini berkekuatan 4,5.

Episenter terletak pada koordinat 9,6 LS dan 113,95 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 km barat daya Jembrana, pada kedalaman 10 km.

Sama seperti gempa yang dirasakan di Jember, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal.

Hal ini akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Kagetkan Anggota DPRD Jember yang Sedang Rapat Paripurna

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Badung II MMI.

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang.

Hasil pemodelan menunjukkan, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, sejak Senin pagi, gempa juga telah beberapa mengguncang wilayah Indonesia.

Gempa teknonik mengguncang wilayah Jembrana pada pukul 06.08.16 WITA atau 05.08.16 WIB.

Gempabumi ini berkekuatan 4,9.

Episenter terletak pada koordinat 8,87 LS dan 114,47 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 km barat daya Jembrana, pada kedalaman 82 km.

Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kuta III MMI.

Yaitu getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Juga di Banyuwangi dan Jembrana II-III MMI, Denpasar, Jimbaran dan Nusa Dua II MMI.

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang.

Hasil pemodelan menunjukkan, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hanya berselang 43 menit, gempa kembali mengguncang Bali dan sekitarnya.

Kekuatan gempa kedua tak jauh berbeda dari lindu pertama, yaitu M 5.

Pusat gempa masih berada di sekitar Jembrana.

Tepatnya, 181 km arah barat daya Jembrana, Bali dengan kedalaman 68 km.

Baca: Dampak Gempa Banten: Bangunan Sekolah Hancur, Puluhan Siswa SDN Jayamekar Belajar di Bawah Pohon

Sama seperti gempa pertama, lokasi episenter dan kedalaman hiposenter menunjukkan gempa bumi kedua ini berkedalaman dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (Thrust Fault)," ungkap Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Guncangan gempa kedua ini dirasakan warga di Kuta, Denpasar, Banyuwangi, dan Jember dalam skala intensitas II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Rahmat.

"Hingga pukul 06.12 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 kali gempabumi susulan (aftershocks)," sambungnya.

Gempa ketiga pada Senin pagi terjadi di Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Gempa dirasakan dengan kekuatan 3.0 pada pukul 07.25.35 WIB.

Pusat gempa berada di darat, tepatnya di 7.97 LS, 110.50 BT atau 181 km barat laut Gunung Kidul dengan kedalaman 10 Km.

Gempa dirasakan dalam skala (MMI) II di Bantul.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari bmkg.go.id :

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.comDaryono/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved