Sabtu, 4 Oktober 2025

BMKG: Puncak Kemarau di Lampung Agustus Hingga September

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung merilis puncak musim kemarau masih berlangsung sepanjang Agustus hingga September mendata

Editor: Dewi Agustina
Wartakota
Ilustrasi kekeringan 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung merilis puncak musim kemarau masih berlangsung sepanjang Agustus hingga September mendatang.

Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Hariyanto mengatakan, puncak musim kemarau ini diakibatkan aliran udara dari Benua Australia menuju Asia melewati Indonesia, termasuk wilayah Lampung sehingga angin terasa kencang mulai siang hingga malam hari.

"Kondisi cuaca di siang hari terik atau panas lalu di malam hari terasa dingin. Kondisi ini memicu pengurangan pasokan air hujan maupun air tanah. Akibatnya tanah juga menjadi kering dan tak sedikit yang retak-retak," kata Rudy kepada Tribun, Senin (5/8/2019) malam.

Dia mengimbau masyarakat atau petani untuk menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

Selain itu untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan tanpa pengawasan.

Terpantau melalui citra satelit, potensi berkurangnya air dari hujan atau daratan secara umum hampir merata di seluruh wilayah Lampung.

"Hanya saja tidak terlalu meskipun juga berdampak untuk daerah tertentu bagian barat seperti Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Tanggamus. Masih ada hujan meskipun sedikit intensitasnya. Kalau kabupaten lain statusnya sudah kering," ungkapnya.

Baca: Misteri Kematian Pasangan Selingkuh Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Suami Korban

Baca: Jokowi Hanya Bicara 2 Menit, Penjelasan Dirut PLN Dinilai Terlalu Panjang dan Bertele-tele

Baca: Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang

Dia mengimbau masyarakat waspada kebakaran hutan atau lahan.

Terpantau melalui citra satelit, terdapat enam titik atau lokasi hotspot yang muncul akibat suhu yang terlalu panas di titik tersebut.

Empat titik di Lampung Tengah, satu titik di Lampung Selatan, dan satu titik lagi di Lampung Timur.

"Hanya kita tidak tahu pasti secara fisik apakah terjadi kebakaran di lokasi ini atau tidaknya. Hanya saja jika hotspot itu tingkat kepercayaannya di atas 80 persen maka dapat dipastikan terjadi kebakaran hutan atau lahan, dan empat titik di Lampung Tengah terpantau di atas 80 persen," ujar dia.

Rudy meminta masyarakat agar waspada perubahan suhu cuaca dengan tidak sembarangan membuang puntung rokok atau melakukan pembakaran lahan karena bisa berpotensi terjadi kebakaran akibat angin bertiup kencang terlebih mulai siang hingga malam hari.

"Lebih berhati-hati terkait timbulnya kebakaran, meminimalisasi terjadinya kebakaran dengan tidak membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan," ujar dia. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setya Markhamah)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BMKG: Puncak Kemarau di Lampung Berlangsung Sepanjang Agustus Hingga September

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved