Sabtu, 4 Oktober 2025

Kembangkan Ekobrik, Pria di Bandung Ini Manfaatkan Ribuan Botol Plastik jadi Perahu dan Kursi

Dari botol berisi plastik sisa makanan hingga kresek, ia mampu menciptakan kursi dan meja dan sempat ia jual ke sebuah puskesmas.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Nana Mulyana (42), warga Kecamatan Rancaekek 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Nana Mulyana (42), warga Kecamatan Rancaekek, sudah sejak 2015 bergumul dengan sampah.

Pada 2017, terinspirasi tayangan di internet tentang seni berbahan plastik, ia memberanikan diri memanfaatkan sampah plastik dengan ekobrik.

Ekobrik dikenal di kalangan pecinta lingkungan sebagai usaha pemanfaatan botol plastik tidak terpakai.‎

Sejak dua tahun terakhir, ia bersama istri dan sejumlah pelajar, memasukan setiap potongan sampah plastik ke dalam botol bekas minuman.

Tidak hanya satu saja, tapi ratusan bahkan ribuan botol. Setiap botol yang sudah dijejali plastik‎ ia tutup kembali dengan rapat sehingga memiliki masa.

ekobrik nana mulyana
Ibu-ibu sedang duduk di kursi yang terbuat dari botol plastik buatan Nana Mulyana. (Mega Nugraha)

Kemudian, ia susun dan gabungkan setiap botol itu dengan lem hingga membentuk satu bidang.

Dari botol berisi plastik sisa makanan hingga kresek, ia mampu menciptakan kursi dan meja dan sempat ia jual ke sebuah puskesmas.

Nana mengatakan, ekobrik merupakan proses panjang tentang kecintaan pada lingkungan , ketekunan hingga kreatifitas.

Baca: Datangi Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Andre Taulany Bersama Anak dan Cucu Nunung

Baca: 5 Perampok di Kelapa Gading Ini Tak Segan Bacok Korbannya demi Sebuah Ponsel

Baca: Dapat Narkoba Seusai 3 Kali Meminta & Terancam 5 Tahun Penjara, Ini Cara Nunung Kenal Pengedar

Baca: Nunung Kembali Dijenguk Rekan Rekan Srimulat, Tessy Tak Bawa Apa-apa, Tarzan Minta Doa

"Saya buat meja dan kursi dari botol berisi sampah‎ yang saya susun.

Setiap botol yang disusun direkatkan menggunakan lem membentuk sebuah bidang, dan saya bentuk jadi kursi," ujar Nana saat ditemui di kediamannya, Selasa (23/7/2019).

Ia menyebut ketekunan dalam proses ekobrik. Terutama soal memasukan sampah plastik ke dalam botol hingga padat.

Kata dia, jika dilihat, seperti sederhana. Tapi justru sebaliknya.

"Memasukan sampah plastik ke botol air mineral ukuran 1,5 liter itu bisa butuh waktu 1 jam. Harus sampai padat sehingga botol itu memiliki masa," ujarnya.

Perahu dari botol plastik buatan Nana Mulyana
Perahu dari botol plastik buatan Nana Mulyana

Pada kesempatan itu, Camat Rancaekek Baban Banjar rupanya sedang melihat Nana dan para pelajar SMA memasukan sampah plastik ke dalam botol.

"Saya asalnya sendirian saja. Saya cerita ke pak camat, dia respon, gayung bersambut.

Akhirnya saya didukung dan saya semangat ‎untuk membuat ekobrik," ujar Nana.

Untuk membuat satu kursi bentuk sofa untuk satu orang, dibutuhkan sekita‎r 300 hingga 500 botol.

Setiap botolnya harus dipadatkan, bisa saja menggunakan pasir atau benda lainnya yang memiliki masa. Sehingga, saat diduduki, kursinya bisa kokoh.

"Bisa saja pakai material lain, tapi baiknya ya pakai potongan sampah plastik lagi saja.

Toh nanti akan punya masa, beratnya satu botol air mineral 1,5 liter sekitar 500 gram," ujar Nana.

‎Tidak hanya membuat kursi dan meja, ia juga saat ini sedang membuat perahu ekobrik berukuran panjang sekitar 4 meter dan lebar 2 meter berbahan botol plastik.

Untuk membuat perahu, setiap botolnya tidak perlu diisi sampah plastik lagi.

"Langsung saja botolnya disusun dan direkatkan.

Karena kalau botolnya dimasuki sampah dan punya masa, nanti perahunya saat dinaiki bisa tenggelam," ujarnya.

‎Saat ini, ia sudah merampungkan dua perahu dari target lima pesanan.

Satu perahu dijual Rp 3 juta khusus untuk wisata di kolam renang, sungai dangkal atau bendungan kecil. ‎Satu perahu bisa ditumpangi 2 sampai empat orang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved